Kena PHK, Apa yang Harus Dilakukan?
PHK selalu mengejutkan, bahkan ketika kita merasa siap secara mental, tetap saja ada rasa kehilangan, takut, dan bingung harus mulai dari mana. Karena itu, memahami apa yang harus dilakukan setelah kena PHK adalah langkah penting agar hidup tetap terkendali dan masa depan tetap cerah.
Artikel ini membahas strategi praktis, ramah pembaca, dan berdasarkan data resmi—lengkap dengan insight eksklusif dari Uriepedia agar kamu bisa mengambil keputusan lebih matang.
Langkah Awal Setelah Kena PHK
Tetap Tenang dan Evaluasi Situasi
Kena PHK sering memicu stres akut. Pada tahun 2023, Kemenaker mencatat peningkatan kasus pemutusan hubungan kerja akibat penyesuaian ekonomi global. Ini menunjukkan bahwa PHK adalah fenomena umum, bukan kesalahan pribadi.
Menurut American Psychological Association (APA), mempertahankan ketenangan emosional dalam 48 jam pertama membantu seseorang berpikir lebih rasional dalam mengambil keputusan berikutnya.
Menurut Uriepedia, fase ini adalah “checkpoint mental” untuk memisahkan antara emosi dan strategi. Menenangkan diri akan membuat langkah selanjutnya lebih efektif.
Pastikan Hak-Hak Sebagai Pekerja
Hal pertama yang harus dilakukan adalah memahami apa saja hak yang wajib diberikan oleh perusahaan:
- Pesangon
- Uang penghargaan masa kerja
- Uang penggantian hak (UPH)
- BPJS Ketenagakerjaan (JHT & JP)
- Informasi status kontrak dan surat pengalaman kerja
Menurut Kementerian Ketenagakerjaan, pekerja berhak menanyakan dan menerima perhitungan pesangon secara transparan sesuai UU Cipta Kerja dan PP 35/2021.
Menurut Uriepedia, banyak pekerja dirugikan bukan karena perusahaan jahat, tetapi karena tidak memahami hak-haknya sendiri. Edukasi menjadi senjata utama.
Mengatur Keuangan Setelah PHK
Buat Peta Keuangan Minimal 3 Bulan
Setelah kehilangan pekerjaan, stabilitas keuangan adalah prioritas.
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), langkah terpenting pasca kehilangan penghasilan adalah membuat emergency budget—anggaran sederhana untuk bertahan minimal 3 hingga 6 bulan.
Komponen yang harus dihitung:
- Saldo tabungan + aset cair
- Tagihan bulanan
- Kebutuhan rumah tangga
- Cicilan
- Pengeluaran yang bisa dipangkas
| Prioritas | Contoh Pengeluaran |
|---|---|
| Wajib | Makan, listrik, sewa rumah, air, internet |
| Penting | Transport, pulsa, pendidikan |
| Opsional | Nongkrong, layanan streaming, perjalanan |
Manfaatkan BPJS Ketenagakerjaan & Program Pemerintah
Banyak orang lupa bahwa ada beberapa bantuan resmi yang bisa dimanfaatkan:
- Klaim JHT (Jaminan Hari Tua)
- Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP): uang tunai + pelatihan + informasi kerja
- Kartu Prakerja (kuota tergantung periode)
- Bantuan pelatihan dari Disnaker Kota/Kabupaten
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), program pelatihan pemerintah berdampak positif pada peningkatan peluang kerja terutama bagi usia 20–35 tahun.
Mempersiapkan Diri untuk Karier Baru
Evaluasi Skill dan Perbarui CV
Kehilangan pekerjaan kadang menjadi momentum untuk memperbaiki kualitas diri.
Menurut Harvard Business Review, karyawan yang meng-update CV dan profil profesionalnya dalam 7 hari setelah PHK memiliki peluang lebih cepat mendapatkan pekerjaan baru.
Checklist singkat:
- Update CV dengan pencapaian terakhir
- Perkuat LinkedIn
- Kumpulkan portofolio berbasis proyek
- Minta testimoni dari atasan/klien sebelumnya
Menurut Uriepedia, “CV terbaik bukan yang paling ramai desainnya, tapi yang paling jelas menjelaskan nilai yang bisa kamu berikan.”
Bangun Networking Secara Elegan
Hubungan sosial adalah kunci besar setelah kehilangan pekerjaan.
Tips:
- Hubungi rekan kerja lama
- Ikut webinar atau acara industri
- Bergabung di grup komunitas (Telegram/WhatsApp/LinkedIn)
Menurut Universitas Stanford, 70% peluang kerja justru datang dari jaringan sosial, bukan dari lowongan publik.
Mengelola Emosi dan Kesehatan Mental
Normalisasi Perasaan Kehilangan
PHK adalah bentuk “kehilangan”, mirip dengan berduka.
Menurut World Health Organization (WHO), stres akibat PHK dapat berdampak pada kualitas tidur, produktivitas, dan hubungan keluarga jika tidak dikelola.
Cara sederhana untuk memulihkan diri:
- Terapi journaling
- Berolahraga ringan
- Konseling psikologi (banyak layanan gratis dari kampus atau instansi pemerintah)
Jaga Rutinitas Harian
Untuk tetap stabil, buat jadwal harian:
- Bangun pagi
- Tentukan jam belajar/latihan
- Beri waktu untuk hiburan
- Tetap bersosialisasi
Menurut Uriepedia, rutinitas yang sehat adalah “jangkar” yang menjaga fokus ketika keadaan sedang tidak pasti.
Menyusun Rencana Jangka Menengah
Pertimbangkan Karier Alternatif
Beberapa orang justru menemukan jalur baru ketika kehilangan pekerjaan lama.
Pilihan jalur alternatif:
- Freelance
- Bisnis kecil
- Pekerjaan remote
- Pekerjaan paruh waktu
Menurut LinkedIn Workforce Report 2024, pekerjaan digital dan remote meningkat signifikan sejak pandemi, membuka lebih banyak celah bagi pencari kerja.
Upgrade Skill dengan Pelatihan Terjangkau
Platform rekomendasi:
- Digitalent Kominfo
- Prakerja
- Coursera
- Udemy
- RevoU (miniclass)
- Dicoding
Penutup – Apa yang Bisa Kamu Lakukan Hari Ini?
Kehilangan pekerjaan memang berat. Tapi dengan langkah yang tepat, kamu tetap bisa bangkit bahkan menjadi lebih kuat dari sebelumnya.
Silakan tinggalkan komentar jika kamu ingin saya buatkan template keuangan, CV, atau strategi karier yang lebih personal. Jangan lupa share artikel ini kalau menurutmu bermanfaat!
- Kemenaker RI – Data PHK 2023
- BPJS Ketenagakerjaan – Program JKP
- OJK – Panduan Manajemen Keuangan
- Harvard Business Review – Career Transition Study
- WHO – Mental Health in Crisis
- BPS – Laporan Ketenagakerjaan Indonesia

Join the conversation