Bergabunglah di grup telegram Urie Join now

Cara Memberi Pinjaman Kepada Orang Lain

Memberi pinjaman uang hadir dengan risiko yang beragam, dengan strategi tertentu kita dapat meminimalisir terganggunya stabilitas keuangan kita.
tips memberi utang kepada orang lain
Cara memberi pinjaman kepada orang lain foto by: unsplash.com/@jakubzerdzicki

Meminjamkan uang kepada orang lain bukanlah perkara mudah selain karena kita butuh juga banyak risikonya, sebab itu perlu strategi agar keuangan tetap stabil sekaligus bisa menolong orang lain. Resiko meminjamkan uang kepada orang lain bukan hanya dilihat dari berkurangnya nominal uang kita tetapi lebih daripada itu seringkali ada hal yang kita perlukan tidak tercapai karena uangnya masih di luar.

Maka penting memiliki strategi keuangan khusus dalam meminjamkan uang kita kepada si peminjam. Berikut cara gue meminjamkan uang kepada orang lain.

Kenali si Peminjam

Sebelum meminjamkan uang ke orang lain alangkah baiknya lo pikir lagi apakah lo benar-benar tau karakteristik, akhlak, dan tingkah lakunya? Jika orang itu memiliki akhlak yang baik dan bertanggungjawab go ahead, tapi jika dia bukan orang yang bertanggungjawab lebih baik tolak tanpa pertimbangan apapun.

Permasalahan akan lebih kompleks jika si peminjam adalah orang yang lo kenal dan ini kali pertamanya dia meminjam uang kepada lo. Karena tidak jarang seseorang memiliki perilaku yang berbeda ketika menghadapi persoalan sehari-hari dengan persoalan keuangan.

Dalam kasus ini biasanya gue akan tes ombak, misalnya dia meminjam uang sebesar Rp500.000 gue kasih uang yang kira-kira kalau uang itu ilang gue ikhlas—Rp100.000 kurang atau lebih. Jika Rp100.000 saja dia tidak bisa mengembalikannya maka apalagi jika dikasih pinjaman Rp500.000! Maka uang Rp100.000 yang gue anggap hilang itu menjadi harga yang murah untuk mengetahui kepribadian seseorang juga telah menyelamatkan Rp400.000 lainnya.

Tanyakan Tujuan Peminjaman

Lo sah-sah aja buat nanya untuk apa uang pinjaman tersebut? Karena kadang kala ada yang memang perlu kita bantu ada juga yang tidak perlu kita pinjamkan. Misalnya kalau uang tersebut buat jalan-jalan, beli barang yang bukan bagian dari kebutuhan, atau buat hura-hura tolak saja kalau memang bukan sesuatu yang darurat.

Prinsip dasar meminjam uang adalah menolong si peminjam dari keadaan daruratnya. Jadi kita hanya meminjamkan dengan dasar menolong orang tersebut.

Berikan tenggak waktu yang jelas

Kalau memang lo sudah memutuskan untuk memberi pinjaman kepada orang lain, berikan tenggak waktu yang jelas misalnya tanggal 5 Bulan 10, tanggal 7 bulan 11 kalau perlu tambahkan tahun masehinya seperti dibayar tanggal 12 bulan 12 tahun 2025.

Jangan berikan tenggak waktu yang tidak jelas seperti 'besok', 'minggu depan', 'bulan depan' atau 'tahun depan' karena orang Indonesia itu banyak ngelesnya wkwkw.

Gunakan Uang Dingin

Uang dingin adalah uang yang tidak akan digunakan dalam waktu dekat, misalnya uang simpanan. Menggunakan uang dingin menghindari resiko terganggunya stabilitas keuangan utama kita jadi jangan sampe lo gak makan karena uang makannya dipinjem sama orang lain.

Gantungkan nilai uang ke Emas.

Uang itu rentan inflasi, maka tautkan uang kepada benda yang nilainya tidak akan berkurang sampai kapanpun misalnya emas, garam dan sebagainya. Ini menyelamatkan lo dari berkurangnya nilai uang ketika dibayar nanti terutama kalau jangka waktu pembayaran utangnya terhitung lama.

Mungkin terdengar agak ribet jika nominal uang yang dipinjam tidak sampai berjuta-juta, tapi sekarang jaman canggih dan serba digital. Ada banyak aplikasi yang menyediakan perhitungan emas digital secara real time. Misalnya pada aplikasi dompet digital dana lo bisa melihat berapa gram emas jika lo beli dengan uang Rp100.000.

Kesimpulan

Prinsip dasar meminjamkan uang adalah menolong si peminjam dan memastikan bahwa diri kita tidak terbebani akibat menolong orang lain adalah prioritas utama apalagi jika kita memiliki tanggungan jawab kepada istri dan anak—mereka adalah prioritas sebelum orang lain.

Dengan perencanaan yang matang, lo dapat meminimalisir atau bahkan menghindari risiko terganggunya rencana keuangan yang sudah lo bangun.

Menulis banyak topik tentang krisis identitas, insecure, anxiety, overthinking dan kesehatan mental lainnya dipadukan dengan budaya pop dan filsafat.