Bergabunglah di grup telegram Urie Join now

Review A Silent Voice, Jeritan Hati yang Mengetuk Pintu Kesunyian

A Silent Voice adalah film anime yang menyentuh hati, mengisahkan tentang bullying, penebusan, dan pentingnya komunikasi.

A Silent Voice (Koe no Katachi) adalah film drama remaja animasi Jepang yang diproduksi oleh Kyoto Animation pada tahun 2016. Disutradarai oleh Naoko Yamada dan diadaptasi dari manga karya Yoshitoki Ōima, film ini menghadirkan kisah yang begitu mendalam tentang Shoya Ishida, seorang siswa sekolah dasar yang membully Shoko Nishimiya, seorang gadis tuli. Akibat perbuatannya, Shoya menjadi outcast di sekolah. Bertahun-tahun kemudian, ia berusaha mencari Shoko untuk meminta maaf dan memperbaiki kesalahan masa lalunya.

Anime seperti koe no katachi ini bukan sekadar film anime biasa. Film ini menyentuh berbagai tema universal seperti bullying, penebusan, persahabatan, dan komunikasi. Melalui animasi yang indah dan alur cerita yang menyayat hati, film ini berhasil menyuarakan pesan yang sangat kuat dan relevan dengan kehidupan kita.

A Silent Voice bukan hanya sebuah hiburan, tetapi juga sebuah refleksi tentang diri kita sendiri dan masyarakat di sekitar kita. Film ini mengajak kita untuk lebih peka terhadap perasaan orang lain dan berani untuk meminta maaf serta memperbaiki kesalahan.

poster koe no katachi

Identitas Movie A Silent Voice

Judul Asli: Koe no Katachi (聲の形)
Judul Inggris: A Silent Voice
Genre: Drama, Slice of Life, School
Studio: Kyoto Animation
Sutradara: Naoko Yamada
Penulis Naskah: Yoshitaka Yeji (berdasarkan manga karya Yoshitoki Ōima)
Tahun Rilis: 2016
Durasi: 130 menit

A Silent Voice adalah sebuah kisah mengharukan tentang Shoya Ishida, seorang remaja yang menyesali perbuatan buruknya di masa lalu. Dulu, ia pernah membully seorang teman sekelasnya yang tunarungu, Shoko Nishimiya. Kini, setelah bertahun-tahun, Shoya berusaha untuk memperbaiki kesalahan masa lalunya dan menjalin hubungan yang baik dengan Shoko.

Film ini ingin menyampaikan pesan kepada kita bahwa tidak ada yang terlambat untuk memperbaiki kesalahan dan bahwa setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua. Selain itu, "A Silent Voice" juga mengajak penonton untuk lebih peka terhadap perasaan orang lain dan membangun hubungan yang lebih baik dengan sesama.

Sinopsis Koe no Katachi

A Silent Voice membawa kita pada perjalanan hidup Shoya Ishida, seorang anak laki-laki yang pada masa kecilnya pernah membully Shoko Nishimiya, seorang gadis tuli yang baru pindah ke kelasnya. Akibat perbuatannya, Shoya menjadi dikucilkan oleh teman-temannya. Bertahun-tahun kemudian, rasa bersalah yang mendalam mendorong Shoya untuk mencari Shoko dan mencoba memperbaiki hubungan mereka.

Film ini kemudian mengisahkan upaya Shoya untuk mendekati Shoko kembali, menghadapi trauma masa lalu, dan membangun kembali hubungan dengan orang-orang di sekitarnya. Melalui berbagai peristiwa, Shoya belajar tentang arti persahabatan, empati, dan pentingnya komunikasi.

Tokoh utama dari Silent Voice adalah Shoya Ishida, seorang pemuda yang penuh penyesalan atas perbuatannya di masa lalu. Ia berusaha keras untuk memperbaiki kesalahan dan membangun kembali hidupnya.

Kemudian ada Shoko Nishimiya, seorang gadis tunarungu yang menjadi korban bullying. Meskipun mengalami kesulitan, Shoko tetap memiliki hati yang baik dan berusaha untuk memahami orang-orang di sekitarnya.

Juga ada Saori Nishimiya, adik perempuan Shoko yang selalu mendukung kakaknya dan Tomohiro Nagatsuka, sahabat Shoya yang selalu ada untuknya.

Konflik utama dalam film Koe no Katachi adalah perjuangan Shoya untuk mengatasi rasa bersalah dan menerima konsekuensi dari perbuatannya di masa lalu. Ia harus menghadapi penolakan dari Shoko dan orang-orang di sekitarnya, serta trauma yang masih menghantuinya.

Selain itu, Shoya juga harus belajar untuk berkomunikasi dengan efektif, terutama dengan Shoko yang memiliki keterbatasan pendengaran. Perbedaan antara orang tuli dan orang normal menjadi konflik yang sangat nyata dalam penggambarannya.

Penerimaan diri: Shoya dan Shoko sama-sama berjuang untuk menerima diri mereka sendiri dengan segala kekurangannya.

Dengan alur cerita yang menyentuh dan karakter yang kompleks, "A Silent Voice" berhasil menyajikan sebuah kisah yang relevan dan menginspirasi.

Analisis film Koe no Katachi

1. Tema Film: Bullying

A Silent Voice memberikan gambaran yang sangat mendalam dan menyayat hati tentang dampak bullying baik bagi korban maupun pelaku. Film ini tidak hanya menampilkan tindakan bullying secara fisik, tetapi juga emosional dan sosial yang seringkali lebih menyakitkan.

Shoko Nishimiya, sebagai korban bullying, mengalami trauma yang mendalam. Dalam film ini menunjukkan bagaimana tindakan bullying dapat membuat seseorang merasa terisolasi, rendah diri, dan kehilangan kepercayaan diri. Shoko mengalami kesulitan dalam bersosialisasi dan bahkan sempat ingin mengakhiri hidupnya.

Shoya Ishida, sebagai pelaku bullying, juga menanggung konsekuensi yang berat. Ia dikucilkan oleh teman-temannya dan hidup dalam penyesalan yang mendalam. Film ini menunjukkan bahwa pelaku bullying juga merupakan korban, karena mereka seringkali bertindak karena tekanan sosial atau masalah pribadi yang belum teratasi.

A Silent Voice dengan sangat jelas menyoroti pentingnya empati dalam hubungan antar manusia. Melalui perjalanan penebusan Shoya, film ini menunjukkan bahwa setiap orang berhak diperlakukan dengan baik, terlepas dari kekurangan atau perbedaan yang mereka miliki. Film ini mengajak penonton untuk lebih peka terhadap perasaan orang lain dan berusaha untuk memahami perspektif mereka.

Baik Shoya maupun Shoko adalah karakter yang kompleks dengan berbagai nuansa emosi. Hal ini membuat penonton lebih mudah untuk berempati dengan mereka. Selain itu film ini tidak memberikan solusi instan untuk masalah bullying. Sebaliknya, film ini menunjukkan bahwa proses penyembuhan membutuhkan waktu dan usaha yang terus-menerus.

2. Proses Penebusan oleh Shoya

Proses penebusan atau permintaan maaf dan penyesalan yang dialami Shoya Ishida adalah inti dari cerita A Silent Voice. Perjalanannya dimulai dari rasa bersalah yang mendalam atas perbuatannya di masa lalu. Ia berusaha mencari Shoko untuk meminta maaf, namun awalnya ditolak. Shoya kemudian mulai belajar bahasa isyarat dan berusaha untuk lebih memahami dunia Shoko.

Proses penebusan Shoya tidaklah mudah. Ia harus menghadapi penolakan dari orang-orang yang pernah ia sakiti, termasuk Shoko. Ia juga harus berjuang dengan trauma masa lalu dan mengatasi rasa rendah diri. Sepanjang film, kita melihat Shoya tumbuh sebagai pribadi yang lebih baik, lebih empati, dan lebih bertanggung jawab atas tindakannya.

Penebusan yang digambarkan dalam A Silent Voice terasa sangat realistis. Film ini tidak menyajikan kisah penebusan yang instan atau mudah. Sebaliknya, film ini menunjukkan bahwa proses penebusan membutuhkan waktu, usaha, dan kesabaran yang luar biasa.

Beberapa aspek yang membuat penebusan Shoya terasa realistis diantaranya Shoya harus menghadapi konsekuensi dari perbuatannya di masa lalu, baik itu penolakan dari orang-orang di sekitarnya maupun trauma psikologis yang ia alami. Hebatnya Shoya tidak pernah menyerah dalam upaya untuk memperbaiki kesalahannya. Ia terus berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik, meskipun menghadapi berbagai rintangan.

Selain itu, di sepanjang film kita melihat Shoya mengalami perkembangan karakter yang signifikan. Ia menjadi lebih dewasa, lebih bijaksana, dan lebih mampu memahami perasaan orang lain.

3. Pentingnya Komunikasi dalam Menjalin Hubungan

Tema komunikasi menjadi sangat sentral dalam A Silent Voice. Film ini dengan jelas menunjukkan betapa pentingnya komunikasi dalam membangun dan mempertahankan hubungan. Ketidakmampuan untuk berkomunikasi secara efektif menjadi salah satu akar permasalahan dalam konflik yang dialami oleh Shoya dan Shoko.

Hambatan komunikasi yang paling menonjol dalam film ini adalah perbedaan kemampuan mendengar antara Shoya dan Shoko. Ketidakmampuan Shoko untuk mendengar secara langsung membuat Shoya kesulitan untuk berkomunikasi dengannya. Hal ini menyebabkan kesalahpahaman dan memperburuk situasi.

Selain itu, trauma masa lalu juga menjadi hambatan komunikasi bagi Shoya dan Shoko. Keduanya kesulitan untuk mengungkapkan perasaan mereka yang paling dalam karena takut akan penolakan atau rasa sakit.

4. Kualitas Animasi dan Soundtrack

Animasi dalam A Silent Voice merupakan salah satu kekuatan utama film ini. Kyoto Animation, studio yang memproduksi film ini, dikenal dengan kualitas animasi yang sangat detail dan ekspresif. Animasi dalam A Silent Voice tidak hanya berfungsi sebagai visual yang indah, tetapi juga memainkan peran penting dalam menyampaikan emosi dan cerita.

  1. Ekspresi Wajah: Animasi wajah karakter sangat detail, mampu menangkap nuansa emosi yang paling halus, mulai dari kebahagiaan, kesedihan, hingga kemarahan. Hal ini membuat penonton dapat dengan mudah memahami perasaan karakter dan terhubung dengan mereka.
  2. Penggunaan Warna: Penggunaan warna dalam film ini sangat signifikan. Warna-warna cerah digunakan untuk menggambarkan momen-momen bahagia, sedangkan warna-warna gelap dan suram digunakan untuk menggambarkan suasana hati yang sedih atau depresi.
  3. Adegan Aksi: Adegan aksi dalam film ini, meskipun tidak terlalu banyak, disajikan dengan sangat baik. Animasi yang fluid dan dinamis membuat adegan aksi terasa intens dan menegangkan.
  4. Detail Lingkungan: Latar belakang dan lingkungan dalam film ini digambarkan dengan sangat detail, sehingga penonton dapat merasakan suasana yang ada di dalam cerita.

Kualitas animasi yang tinggi berperan krusial dalam menyempurnakan sebuah cerita. Dengan animasi yang ekspresif, penonton dapat lebih mendalam merasakan emosi yang dialami karakter, menciptakan ikatan yang lebih kuat.

Selain itu, animasi mampu menceritakan kisah yang kompleks tanpa banyak dialog, seperti mengungkap sejarah masa lalu atau perasaan yang terpendam. Detail-detail visual yang memukau juga menghidupkan dunia dalam film, membuat penonton merasa seolah-olah mereka benar-benar berada di dalamnya.

Soundtrack "A Silent Voice" juga menjadi salah satu elemen penting yang mendukung cerita. Musik yang dipilih sangat pas dengan suasana hati setiap adegan. Soundtrack ini berhasil menciptakan suasana yang emosional dan mendalam, serta memperkuat pesan yang ingin disampaikan oleh film.

  1. Musik Klasik: Penggunaan musik klasik memberikan kesan yang melankolis dan menyentuh, terutama pada adegan-adegan yang berkaitan dengan masa lalu atau refleksi diri.
  2. Musik Pop: Musik pop yang digunakan pada beberapa adegan memberikan nuansa yang lebih ceria dan muda.
  3. Musik Original: Soundtrack original yang diciptakan khusus untuk film ini juga sangat bagus dan berhasil menciptakan suasana yang unik.

Musik dalam film memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan pengalaman menonton yang mendalam. Dengan kemampuannya untuk memperkuat emosi yang sedang dirasakan penonton, musik mampu membawa kita larut dalam setiap adegan.

Selain itu, musik juga berfungsi sebagai penanda pergantian suasana, membimbing kita melewati berbagai emosi yang dialami karakter. Lebih dari itu, musik yang tepat dapat membuat adegan tertentu menjadi sangat berkesan dan tak terlupakan, sehingga tertanam kuat dalam ingatan kita.

Pesan yang Ingin Sampaikan

Pesan paling kuat yang ingin disampaikan oleh "A Silent Voice" adalah pentingnya empati, penebusan, dan komunikasi dalam kehidupan kita. Film ini mengajak penonton untuk merenungkan tindakan kita, baik itu yang positif maupun negatif, dan bagaimana tindakan kita dapat berdampak pada orang lain.

Film ini menekankan pentingnya untuk menempatkan diri pada posisi orang lain dan memahami perasaan mereka. Melalui kisah Shoya dan Shoko, kita diajak untuk lebih peka terhadap penderitaan orang lain, terutama mereka yang berbeda dari kita.

A Silent Voice memberikan pesan bahwa tidak ada yang terlambat untuk memperbaiki kesalahan. Meskipun kita pernah menyakiti orang lain, selalu ada kesempatan untuk berubah dan menjadi lebih baik.

Film ini menyoroti pentingnya komunikasi yang efektif dalam membangun hubungan yang sehat. Komunikasi tidak hanya tentang kata-kata, tetapi juga tentang mendengarkan, memahami, dan menghargai perbedaan.

Relevansi dengan Kehidupan Nyata

Pesan-pesan dalam "A Silent Voice" sangat relevan dengan masalah-masalah yang terjadi di masyarakat saat ini, seperti perundungan, diskriminasi, dan kesehatan mental.

Masalah bullying masih menjadi isu yang serius di banyak sekolah dan lingkungan sosial. Film ini memberikan gambaran yang realistis tentang dampak buruk bullying dan mendorong kita untuk menciptakan lingkungan yang bebas dari kekerasan.

Film ini juga menyoroti diskriminasi yang dialami oleh orang-orang dengan disabilitas. Pesan tentang penerimaan dan inklusivitas sangat relevan dengan upaya untuk membangun masyarakat yang lebih adil dan setara.

Terakhir, film A Silent Voice menyentuh isu kesehatan mental, terutama terkait dengan trauma dan depresi. Pesan tentang pentingnya mencari bantuan dan dukungan sangat relevan dengan kondisi saat ini di mana masalah kesehatan mental semakin menjadi perhatian.

Jadi, pelajaran berharga dalam film A Silent Voice yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah meningkatkan kesadaran akan dampak tindakan kita pada orang lain, kita dapat membangun empati yang lebih mendalam.

Membuka diri untuk berkomunikasi secara terbuka, terutama dengan mereka yang berbeda pendapat, juga sangat penting. Menerima perbedaan dan keunikan setiap individu, serta berani meminta maaf dan memaafkan, adalah kunci untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan sesama.

Kelebihan A Silent Voice

Penggambaran Emosi yang Mendalam: Film ini berhasil menyajikan gambaran yang sangat mendalam tentang emosi-emosi kompleks seperti penyesalan, kesepian, dan harapan. Animasi yang ekspresif dan soundtrack yang menyentuh sangat berkontribusi dalam menyampaikan emosi-emosi ini.

  1. Tema Universal: Meskipun berfokus pada isu bullying dan disabilitas, pesan yang disampaikan oleh film ini sangat universal. Tema tentang persahabatan, penerimaan, dan penebusan diri dapat resonansi dengan siapa saja.
  2. Visual yang Menakjubkan: Animasi yang dibuat oleh Kyoto Animation sangat detail dan indah. Latar belakang yang cantik dan desain karakter yang menarik membuat penonton terhanyut dalam dunia film ini.
  3. Karakter yang Kompleks: Karakter-karakter dalam film ini memiliki kedalaman dan perkembangan yang menarik. Shoya dan Shoko adalah dua karakter yang sangat kompleks dengan berbagai nuansa emosi.
  4. Alur Cerita yang Menarik: Alur cerita film ini cukup kompleks namun tetap mudah diikuti. Plot twist yang tidak terduga membuat penonton terus penasaran.

Kesimpulan

A Silent Voice adalah sebuah mahakarya animasi yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pesan mendalam dalam suatu peristiwa. Film ini berhasil menyajikan kisah tentang bullying, penebusan, dan pentingnya komunikasi dengan cara yang sangat menyentuh.

Film ini sangat layak untuk ditonton. A Silent Voice adalah film yang cocok untuk semua kalangan, baik remaja maupun dewasa. Film ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan banyak pelajaran hidup yang berharga.

A Silent Voice mengajak kita untuk merenungkan tindakan kita, baik itu yang positif maupun negatif, dan bagaimana tindakan kita dapat berdampak pada orang lain. Film ini mengingatkan kita bahwa setiap orang berhak diperlakukan dengan baik, terlepas dari kekurangan atau perbedaan yang mereka miliki.

Mari kita belajar dari kesalahan kita, membangun empati, dan berusaha untuk menciptakan dunia yang lebih baik bagi semua orang.

A Silent Voice adalah sebuah pengingat yang kuat bahwa suara kita, baik yang terdengar maupun tidak, memiliki kekuatan untuk mengubah hidup kita dan orang-orang di sekitar kita.

Seorang penulis amatir yang selalu ingin belajar untuk terus mengembangkan diri dalam mencapai potensi penuh sebagai manusia bumi.