Bergabunglah di grup telegram Urie Join now

8 Topik yang Jarang Dibahas, Tapi Lo Harus Tau Sebelum 2030

Ada banyak hal yang sering luput dari pembahasan media mainstream, bukan sebab tidak laku tetapi juga karena memang sengaja untuk ditutupi realitanya.
topik yang jarang dibahas di media

Banyak hal terjadi di dunia ini, tapi nggak semuanya bisa Lo temuin di media mainstream. Bukan karena gak penting, tapi kadang emang sengaja ditutupin. Kadang juga karena dianggap “gak laku dijual”.

Padahal, kalau Lo bisa ngelihat dunia dari sudut pandang yang lebih luas—yang gak disuapin terus sama TV, media sosial, atau trending topik—Lo bakal sadar: ada banyak banget hal penting yang selama ini luput dari perhatian.

Dan semuanya akan ngaruh langsung ke hidup Lo, mau Lo sadar atau enggak.

1. The Great Reshuffling – Dunia Gak Butuh Banyak Karyawan Lagi

Dunia udah gak butuh banyak karyawan, kita lagi masuk masa di mana teknologi udah mulai gantiin manusia di banyak sektor. AI, robotik, automasi—semuanya lagi ngerombak cara kerja dunia. Dulu, gelar sarjana dianggap tiket emas. Sekarang? Banyak kerjaan yang bisa di-handle sama mesin atau sistem. Perusahaan makin cari efisiensi, bukan loyalitas karyawan.  

Bahkan kabarnya industri China sudah masuk "Dark Factory" di mana pabrik sepenuhnya udah otomatis tanpa pekerja manusia cuma ngandelin robot, Ai, dan sistem otomatis tren ini dipelopori oleh Xiomi dan Changying Precision Technology Company 

Jadi, jangan heran kalau ke depannya yang bertahan bukan yang “rajin kerja”, tapi yang bisa adaptasi dan berpikir kritis.

Kalau Lo masih ngandelin mindset “yang penting kerja kantoran aman”, siap-siap ditinggal zaman.

2. Perbudakan Digital – Lu Dapat Konten Gratis, Tapi Lu yang Jadi Produk

Instagram, TikTok, YouTube kasih hiburan gratis 24/7. Tapi gak ada yang benar-benar gratis. Lo dibikin betah scroll, like, share—dan setiap interaksi Lo itu dikonversi jadi data terus dijual.

Data Lo, kebiasaan Lo, bahkan isi otak Lo dipelajari buat dijadiin senjata marketing. Mereka gak jual barang. Mereka jual Lo ke pengiklan.

AI yang merek gunain dalam aplikasi makin lama makin paham psikologi manusia, dan mereka pakai itu buat ngontrol apa yang lu konsumsi tanpa sadar. Lu seringkan liat iklan di handphone sangat relate dengan apa yang lu inginkan.

Singkatnya: Lu pikir lu yang pakai aplikasi. Padahal, lu yang dipakai.

3. Sistem Pendidikan – Melatih Lu Jadi Buruh, Bukan Orang Sukses

Sekolah ngajarin Lo disiplin, nurut, dan hafalan. Tapi gak ngajarin cara bikin uang, ngebangun bisnis, atau mengenal diri sendiri. Singkatnya dari kecil kita diajarin patuh, bukan berpikir.

Realitanya pendidikan yang didesain untuk mencetak orang miskin dan orang kaya sangatlah berbeda, Guru Gembul pernah berkata.

Kalau belajar ekonominya masih "Kapitalisme adalah bla bla bla. Atau Perbedaan ekonomi kapitalisme, Pancasila dan Sosialis" curiga masa depan (kita) didesain untuk jadi orang-orang miskin.

Intinya kita dilatih jadi “sumber daya manusia (buruh)”, bukan jadi pemimpin, bukan jadi pebisnis, atau bukan jadi orang sukses.

4. Sumber Daya Alam Lebih Berharga dari Uang, Tapi Lu Gak Punya Akses

Air bersih, tanah subur, udara sehat—itu semua lebih bernilai dari emas, dari saham, bahkan dari crypto. Tapi kenyataannya, yang punya kontrol atas itu semua cuma segelintir orang atau korporasi besar.

Coba cek sekarang dikampung lu, masih banyakkah orang pribumi yang jadi pemilik tanah di situ?. Nyatanya sudah banyak tanah yang dimiliki orang lain bahkan sumber air bayar, dan listrikpun bayar.

Kita? Gue, lu disibukin mikirin cuan dan hal-hal ekonomi praktis lainnya padahal resource paling penting buat hidup malah makin menjauh.

Kita semakin jauh dari amanat undang-undang yang menyatakan bahwa bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya digunakan untuk kemakmuran rakyat.

5. Uang Itu Ilusi, Tapi Semua Orang Percaya

Uang adalah ilusi yep, coba lo pikir: uang itu sebenernya apa sih? Kertas. Angka di layar. Tapi seluruh dunia kerja keras banting tulang buat ngejar itu. Nilainya turun tiap tahun. Daya belinya makin kecil. Tapi kita tetap percaya dan ngejar terus.

Bahkan sekarang nilai tukar udah hampir nyentuh 17 ribu per 1 USD, gila enggak ada harganya sama sekali, ini udah kayak kembali ke jaman orde baru.

Tapi kenapa kita terus ngejar-ngejar uang? Karena kita dilatih dari kecil buat percaya sama sistem ini, sistem di mana uang adalah segalanya.

6. Dunia Penuh Distraksi – Biar Lo Nggak Sadar Realita

Lo pernah gak bertanya-tanya kenapa dunia saat ini banyak banget hiburan? Kenapa semua hal dibuat cepet, instan, dan penuh notifikasi?

Karena dunia ini gak pengen Lo mikir terlalu dalam.

Semakin sibuk Lo sama hal-hal receh, semakin jauh Lo dari kesadaran bahwa Lo lagi dikendalikan.

Distraksi itu senjata. Kalau Lo gak hati-hati, Lo bakal hidup tanpa arah dan gak sadar kenapa.

7. Tanah Lebih Berharga dari Emas, Tapi Makin Sulit Dimiliki

Dulu, punya tanah itu hal biasa Gue yakin kakek nenek Lo pasti pernah punya tanah yang luas. Tapi sekarang? Punya tanah jadi mimpi bagi banyak orang terutama anak muda.

Harga properti naik gila-gilaan, penghasilan stagnan, badai PHK masih berlanjut. Sementara itu, investor gede dan konglomerat beli tanah kayak beli gorengan.

Kenyataannya, tanah adalah power. Dan power itu makin hari makin susah diakses oleh orang biasa.

8. Negara Butuh Orang Miskin dan Bodoh Biar Sistem Jalan

Iya, Lo gak salah baca. Kalau semua orang pinter maka semua orang bisa jadi kaya dan mandiri, dan kalau semua orang kaya dan mandiri siapa yang mau kerja 12 jam di pabrik?  

Siapa yang mau ngambil utang buat bisa hidup layak?

Sistem ini didesain biar ada yang tetap di bawah.

Biar ada yang terus konsumtif.  

Biar ada yang terus jadi mesin penggerak ekonomi tanpa sadar.

Jadi, Lu Mau Pilih yang Mana?

Tetap ikut arus, kerja keras ngejar mimpi yang sebenernya bukan Lo yang bikin.  

Mimpi yang udah dirancang sama sistem biar Lo tetap jadi bagian dari roda produksi.

Atau.

Mulai sadar.  

Mulai belajar gimana dunia ini sebenernya bekerja.  

Ambil kendali atas hidup Lo sendiri.  

Bangun kesadaran, buka mata, dan berhenti jadi pion yang digerakin.

Banyak hal yang gak pernah diajarin di sekolah.  

Gak pernah dikasih tahu di TV.  

Gak trending di medsos.

Tapi kalau Lo gak nyari tahu sendiri, Lo akan jadi bagian dari permainan mereka… tanpa sadar.

Saatnya buka mata.

Karena gak ada yang bakal ngasih Lo kebebasan.

Lo sendiri yang harus ngambil.

Referensi
  1. Antara News. (2024, Juli 12). Pabrik pintar Xiaomi dapat beroperasi 24 jam tanpa manusia. Antara News. https://www.antaranews.com/berita/4189098/pabrik-pintar-xiaomi-dapat-beroperasi-24-jam-tanpa-manusia
  2. Faf. (2025, Maret 19). China's dark factory revolution: The rise of fully automated manufacturing without workers or lights. Faf. https://www.faf.ae/home/2025/3/19/chinas-dark-factory-revolution-the-rise-of-fully-automated-manufacturing-without-workers-or-lights
  3. Yuliana, N. (2023). Identifikasi dampak perkembangan artificial intelligence (AI) dan analisa peran baru SDM menuju era disrupsi 5.0. Jurnal Innovative, 7(3), 101–112. https://j-innovative.org/index.php/Innovative/article/view/11293
  4. Siregar, A. P. (2024). Transformasi struktur pekerjaan dan kebutuhan keterampilan di era teknologi AI dan otomatisasi di pasar global. Jurnal Nian Tana Sikka, 5(1), 45–56. https://ejournal-nipamof.id/index.php/NianTanaSikka/article/view/665
Menulis banyak topik tentang krisis identitas, insecure, anxiety, overthinking dan kesehatan mental lainnya dipadukan dengan budaya pop dan filsafat.