Bergabunglah di grup telegram Urie Join now

Filosofi Arima Kousei: Bakat yang Terpendam oleh Trauma

Filosofi Arima Kousei

Arima Kousei adalah salah satu karakter anime yang paling ikonik dalam Your Lie in April. Bakatnya dalam bermain piano luar biasa, tetapi trauma yang dia alami setelah kematian ibunya membuatnya kehilangan kemampuan untuk mendengar suara pianonya.

Filosofi yang terkandung dalam perjalanan emosional Arima menawarkan pelajaran berharga tentang bagaimana trauma masa lalu bisa memengaruhi potensi kita, namun juga bagaimana kita bisa bangkit kembali. Berikut adalah beberapa pelajaran penting yang saya pelajari dari filosofi Arima Kousei.

1. Trauma Bisa Menyembunyikan Potensi Terbaik Kita

Salah satu hal yang paling mencolok tentang Arima adalah bagaimana trauma yang dia alami menghentikan kemampuan alaminya untuk bermain piano. Sebagai seorang pianis berbakat, Arima tiba-tiba merasa kehilangan "suara" dirinya sendiri setelah ibunya meninggal. Ini menunjukkan bahwa trauma masa lalu bisa menyembunyikan bakat atau potensi yang sebenarnya kita miliki.

Jika kita merasa terhimpit oleh masa lalu atau rasa takut, mungkin Anda juga sedang menahan diri dari potensi penuh Anda. Ini bukanlah akhir dari perjalanan Anda; bisa jadi, itu hanya rintangan yang perlu dilewati.

2. Dukungan Orang Lain Bisa Membuka Kembali Potensi yang Tersembunyi

Salah satu aspek yang sangat menginspirasi dalam cerita Arima adalah bagaimana Kaori Miyazono, seorang gadis yang penuh semangat dan cinta pada musik, mendorongnya untuk terus bermain piano. Kaori tidak hanya mengajarinya teknik baru, tetapi yang lebih penting, dia mengingatkan Arima untuk merasakan musik, bukan hanya mengandalkan teknik semata.

Jangan ragu untuk mencari dukungan orang lain, baik itu teman, keluarga, atau mentor. Terkadang, orang lain bisa membantu kita menemukan kembali semangat dan potensi yang kita kira sudah hilang.

3. Bakat Bukan Hanya Tentang Kemampuan Teknis

Pada awalnya, Arima sangat terobsesi dengan kesempurnaan teknik bermain piano—sesuatu yang dia pelajari dengan sangat keras dari ibunya. Namun, melalui hubungan dengan Kaori, Arima belajar bahwa musik tidak hanya soal teknik. Musik adalah tentang perasaan, emosi, dan ekspresi diri.

Jangan terjebak dalam perfeksionisme. Kadang-kadang, yang lebih penting adalah menikmati proses dan mengekspresikan diri kita. Bakat itu tidak selalu tentang menjadi yang terbaik, tetapi tentang menemukan cara untuk berbagi diri kita dengan dunia.

4. Menghadapi Trauma Adalah Proses yang Lambat dan Penuh Tantangan

Sama seperti Arima yang perlu waktu untuk kembali menemukan suaranya, kita juga seringkali harus melalui proses penyembuhan yang panjang dan penuh tantangan. Bahkan setelah menemukan kembali kemampuannya, Arima masih berjuang dengan rasa takut dan keraguan. Ini adalah proses yang tidak bisa dipaksakan, tetapi harus dilakukan dengan sabar.

Jangan terburu-buru dalam proses penyembuhan. Menghadapi trauma membutuhkan waktu, dan itu adalah perjalanan yang penuh dengan pasang surut. Beri diri Anda izin untuk sembuh pada kecepatan Anda sendiri.

5. Memaafkan Diri Sendiri Membuka Jalan Menuju Kebangkitan

Arima menghabiskan waktu yang lama berlarut-larut dalam rasa bersalah dan penyesalan, tetapi pada akhirnya dia belajar untuk memaafkan dirinya sendiri. Memaafkan diri adalah langkah penting untuk membuka potensi yang terpendam dan bergerak maju.

Jangan biarkan rasa bersalah menghalangi pertumbuhan pribadi Anda. Memaafkan diri adalah kunci untuk menyembuhkan luka emosional dan melanjutkan perjalanan hidup dengan lebih baik.

6. Kehidupan Tidak Selalu Sesuai dengan Rencana Kita

Arima awalnya merencanakan masa depan yang cerah sebagai pianis terkenal, tetapi peristiwa hidupnya berubah drastis setelah kematian ibunya. Meski begitu, dia belajar untuk menerima kenyataan dan menemukan cara baru untuk terus mencintai musik.

Terkadang, hidup tidak berjalan sesuai dengan rencana. Tetapi, itu tidak berarti bahwa kita tidak bisa menemukan cara untuk bahagia atau sukses. Menerima kenyataan bisa membuka jalan baru yang lebih memuaskan.

Kesimpulan

Filosofi Arima Kousei dalam Your Lie in April memberi kita pelajaran besar tentang bagaimana trauma dapat menghalangi potensi, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa bangkit dengan bantuan orang lain, memaafkan diri sendiri, dan menikmati proses hidup.

Jika Anda merasa terjebak atau takut untuk melangkah maju, ingatlah bahwa seperti Arima, kita semua memiliki potensi yang tersembunyi yang bisa bangkit kembali, asalkan kita memberi diri kita izin untuk sembuh dan berkembang.

Menulis banyak topik tentang krisis identitas, insecure, anxiety, overthinking dan kesehatan mental lainnya dipadukan dengan budaya pop dan filsafat.