Review Born Reading: Membangun Cinta Buku di Era Digital
Di dunia yang semakin terhubung secara digital, mengajak anak untuk mencintai buku bisa menjadi tantangan tersendiri. Dengan begitu banyaknya distraksi dari layar—apakah itu ponsel, tablet, atau TV—orang tua sering kali merasa kesulitan untuk mengalihkan perhatian anak-anak dari teknologi ke buku. Di sinilah buku Born Reading: Bringing Up Bookworms in a Digital Age karya Jason Boog hadir sebagai panduan yang sangat berguna untuk membantu orang tua membangun kebiasaan membaca pada anak-anak mereka, meskipun di tengah-tengah dominasi dunia digital.
Buku ini menyajikan wawasan yang sangat berharga mengenai bagaimana cara mengenalkan buku kepada anak-anak sejak dini, serta bagaimana menciptakan hubungan yang positif antara anak dan literasi, terlepas dari godaan dunia digital yang semakin berkembang.
Membangun Cinta Buku Sejak Dini
Salah satu poin utama yang ditekankan oleh Boog adalah pentingnya memulai kebiasaan membaca sejak usia dini. Buku ini tidak hanya menyarankan untuk membaca kepada anak-anak, tetapi juga mengajak orang tua untuk merangkul dunia literasi dengan cara yang menyenangkan dan alami. Dengan latar belakang perkembangan otak anak yang pesat di tahun-tahun pertama kehidupan, Boog menyarankan bahwa usia dini adalah waktu yang paling ideal untuk mengenalkan buku.
Yang saya suka dari buku ini adalah cara Boog mengajak orang tua untuk menjadikan membaca sebagai bagian dari rutinitas harian, seperti saat bercerita sebelum tidur. Ia memberikan tips praktis seperti memilih buku yang sesuai dengan usia anak, serta menjelaskan bahwa melibatkan anak dalam membaca buku (misalnya dengan berbicara tentang gambar atau membuat suara-suara lucu saat membaca) akan memperkuat pengalaman dan membangun cinta buku yang langgeng.
Menghadapi Tantangan Digital
Sebagai orang tua di era digital, saya sering kali merasa cemas mengenai pengaruh negatif dari gadget terhadap perkembangan anak. Boog tidak menghindar dari kenyataan bahwa teknologi adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern, tetapi ia memberikan pandangan yang sangat realistis dan bijaksana mengenai cara mengelola pengaruh teknologi terhadap anak. Ia tidak menyarankan untuk sepenuhnya melarang gadget, melainkan untuk menciptakan keseimbangan antara waktu layar dan waktu membaca buku.
Buku ini memberikan beberapa saran konkret mengenai cara menyeimbangkan teknologi dan literasi. Misalnya, Boog menyarankan untuk membatasi waktu layar dan menggantinya dengan sesi membaca bersama keluarga. Ia juga mengajak orang tua untuk memilih konten digital yang edukatif, seperti aplikasi pembelajaran atau cerita interaktif yang bisa memicu minat anak pada literasi.
Strategi untuk Menumbuhkan Minat Membaca
Born Reading bukan sekadar teori, tapi juga penuh dengan ide-ide praktis yang bisa langsung diterapkan orang tua. Boog memberikan banyak strategi untuk menumbuhkan kecintaan anak terhadap buku, baik dalam keseharian maupun dalam lingkungan yang lebih luas. Salah satu saran menariknya adalah membuat "perpustakaan mini" di rumah, yaitu tempat yang penuh dengan buku-buku yang mudah diakses oleh anak, agar mereka merasa nyaman dan bebas memilih apa yang ingin mereka baca.
Boog juga menekankan pentingnya memberi anak kesempatan untuk mengeksplorasi berbagai jenis buku. Dari buku bergambar, buku cerita, hingga buku dengan topik yang lebih spesifik seperti sains atau petualangan. Dengan memberi anak kebebasan untuk memilih buku yang mereka sukai, ini akan memicu rasa ingin tahu mereka dan menumbuhkan kebiasaan membaca dengan cara yang menyenankan.
Pentingnya Peran Orang Tua
Salah satu bagian yang paling mengesankan dalam buku ini adalah bagaimana Boog menyoroti peran orang tua sebagai model literasi bagi anak-anak mereka. Boog tidak hanya berbicara tentang membaca buku untuk anak, tetapi juga mengajak orang tua untuk menunjukkan minat mereka sendiri pada buku. Anak-anak cenderung meniru perilaku orang dewasa di sekitarnya, jadi jika orang tua menunjukkan kebiasaan membaca dan kecintaan pada buku, anak-anak akan lebih cenderung mengikuti.
Penting juga untuk melibatkan anak dalam kegiatan literasi lainnya, seperti mengunjungi perpustakaan, berbicara tentang buku yang sedang dibaca, atau bahkan berdiskusi tentang cerita favorit. Boog mendorong orang tua untuk tidak hanya menjadi pengarah, tetapi juga teman dalam perjalanan literasi anak-anak mereka.
Keseimbangan antara Dunia Digital dan Dunia Buku
Buku ini sangat relevan untuk orang tua yang ingin mengajarkan anak-anak mereka nilai-nilai literasi tanpa harus merasa tertekan dengan kemajuan teknologi yang pesat. Boog menyarankan untuk mengatur waktu layar dan waktu membaca dengan bijak. Misalnya, menyarankan penggunaan teknologi untuk memperkenalkan konsep-konsep baru melalui cerita atau buku digital yang mendidik, dan kemudian mengajak anak untuk membaca buku fisik setelahnya.
Pendekatan ini terasa sangat seimbang dan realistis, terutama karena kita semua tahu bahwa dunia digital tidak akan pergi begitu saja. Membangun kebiasaan membaca yang kuat di tengah-tengah dunia digital adalah tantangan, tetapi Boog menunjukkan bahwa itu mungkin dilakukan dengan sedikit perencanaan dan kesabaran.
Kesimpulan: Buku yang Harus Dibaca untuk Orang Tua Modern
Born Reading adalah buku yang sangat bermanfaat bagi siapa saja yang ingin mengenalkan literasi pada anak-anak mereka sejak dini, terutama di era digital yang penuh distraksi. Jason Boog berhasil memberikan panduan praktis, namun penuh empati, bagi orang tua yang ingin menumbuhkan kecintaan anak-anak mereka terhadap buku.
Buku ini mengingatkan kita bahwa meskipun teknologi memberikan tantangan tersendiri, kebiasaan membaca tetap bisa dimulai dan dipertahankan dengan cara yang menyenankan dan tidak memaksa. Jika kamu seorang orang tua yang ingin mendukung perkembangan literasi anak di dunia yang serba digital ini, Born Reading adalah buku yang wajib dibaca!
Join the conversation