Bergabunglah di grup telegram Urie Join now

Review Ocean Waves: Kisah Cinta yang Sederhana namun Mendalam

Film ini mengajarkan cinta bisa datang dari hal sederhana—melalui komunikasi biasa dan momen-momen yang terjadi dikehiduan pada umumnya.
Review Ocean Waves

URIEPEDIA.ID, - Ketika pertama kali menonton Ocean Waves (atau Umi ga Kikoeru dalam bahasa Jepang), saya merasa film ini sangat berbeda dari kebanyakan karya Studio Ghibli yang lebih dikenal. Tidak ada dunia fantasi, makhluk ajaib, atau petualangan epik seperti di Spirited Away atau Howl’s Moving Castle. Sebaliknya, Ocean Waves menyajikan cerita yang jauh lebih sederhana namun tetap mengena. Film ini mengisahkan tentang perasaan muda, hubungan persahabatan, dan kisah cinta yang rumit, semua dibungkus dalam latar belakang kehidupan sehari-hari yang penuh dengan momen-momen yang begitu realistis.

Cinta dan Persahabatan di Masa Sekolah

Di Ocean Waves, kita mengikuti perjalanan dua siswa sekolah menengah, Taku dan Yutaka, yang berteman dekat namun menghadapi dinamika emosional yang rumit, terutama dengan seorang gadis bernama Rikako. Dia baru pindah ke kota mereka, dan segera menarik perhatian banyak orang, termasuk Taku yang mulai merasa bingung dengan perasaannya sendiri.

Saya sangat terhubung dengan tema-tema yang diangkat dalam film ini. Cinta di masa muda sering kali datang begitu tiba-tiba dan membingungkan, seperti yang dialami oleh Taku dan Yutaka. Rasanya sangat relatable melihat bagaimana perasaan mereka berkembang, dari kekaguman hingga frustrasi, dan akhirnya bagaimana mereka belajar menerima perasaan mereka.

Apa yang saya suka dari Ocean Waves adalah cara film ini menggambarkan ketidakpastian dan kebingungannya dengan sangat jujur—bahwa dalam usia muda, kita sering merasa bingung dengan perasaan kita sendiri dan bagaimana cara menghadapinya.

Satu hal yang menonjol bagi saya adalah bagaimana film ini menangani persahabatan, bukan hanya kisah cinta antara Taku dan Rikako, tetapi juga hubungan antara Taku dan Yutaka. Ada banyak momen di mana kedua sahabat ini saling mendukung dan berbagi kekhawatiran mereka.

Ketika film ini berfokus pada hubungan Taku dan Yutaka, saya merasa seperti menyaksikan persahabatan yang sangat realistis dan penuh warna—bukan hanya melalui tawa, tetapi juga dengan konflik dan ketegangan yang kadang terjadi ketika kita merasa terjebak di antara dua perasaan yang berbeda.

Animasi yang Sederhana tapi Penuh Emosi

Dibandingkan dengan film Ghibli lainnya, animasi di Ocean Waves terasa lebih sederhana dan lebih terkesan realistis. Tidak ada adegan yang terlalu fantastis, dan gaya animasinya lebih mendekati kehidupan sehari-hari, dengan latar belakang kota yang terlihat alami dan karakternya yang tidak terkesan berlebihan. Saya cukup terkesan dengan bagaimana Ghibli bisa tetap menciptakan keindahan visual dalam kesederhanaan ini.

Meski animasinya lebih minimalis, film ini tetap mampu menyampaikan emosi yang kuat melalui detail-detail kecil, seperti ekspresi wajah para karakter dan gerakan halus dalam adegan sehari-hari. Salah satu momen yang saya ingat adalah ketika Taku berdiri di tepi pantai dan memikirkan hubungannya dengan Rikako. Momen itu, meskipun sederhana, begitu menyentuh dan memberi saya rasa ketenangan yang sulit dijelaskan.

Soundtrack yang Memikat

Satu hal yang membuat Ocean Waves benar-benar hidup adalah musiknya. Musik dalam film ini memiliki suasana yang sangat cocok dengan tema cerita yang ringan namun mendalam. Soundtracknya mengingatkan saya pada musik pop Jepang dari era 90-an, dengan melodi yang mudah diingat namun tetap mampu menambah kedalaman emosional pada adegan-adegan tertentu. Ada kehangatan yang terasa dalam musiknya yang sangat pas dengan latar cerita yang berbicara tentang perasaan muda, kegelisahan, dan harapan.

Setiap kali mendengarkan lagu-lagu dalam film ini, saya merasa seperti kembali ke masa muda saya, mengingat perasaan pertama kali jatuh cinta dan ketegangan yang datang dengan itu. Musiknya benar-benar menambah dimensi emosional pada film ini, memberi sentuhan nostalgia yang begitu mengena.

Kesederhanaan yang Menghanyutkan

Apa yang saya pelajari dari Ocean Waves adalah bahwa kadang-kadang, kisah cinta yang paling berkesan tidak perlu melibatkan kejadian besar atau momen dramatis. Film ini berhasil menunjukkan bahwa cinta itu bisa datang dengan cara yang paling sederhana—melalui komunikasi yang tidak selalu lancar, ketegangan yang muncul, atau momen-momen kebingungannya. Film ini juga menggambarkan bahwa kita sering kali harus belajar untuk menerima perasaan kita, bahkan jika itu tidak selalu berakhir seperti yang kita harapkan.

Saya pikir, Ocean Waves adalah salah satu karya Ghibli yang mungkin kurang mendapat perhatian, tetapi memiliki kualitas emosional yang kuat dan sangat relevan dengan siapa pun yang pernah merasa bingung, cemas, atau penuh dengan perasaan yang belum bisa mereka ungkapkan. Ini adalah film tentang proses memahami diri sendiri, persahabatan, dan cinta—semuanya dibalut dalam keindahan visual yang sederhana.

Secara keseluruhan, Ocean Waves adalah film yang menyentuh hati dan mudah dihubungkan dengan pengalaman pribadi, terutama bagi mereka yang pernah merasakan perjuangan emosional di masa muda. Jika Anda mencari film yang tidak hanya menggugah, tetapi juga penuh dengan momen-momen kecil yang menghangatkan hati, maka Ocean Waves adalah pilihan yang sempurna. Tidak ada keajaiban dunia lain atau makhluk fantasi di sini—hanya kehidupan nyata yang sederhana namun sangat berarti.

Menulis banyak topik tentang krisis identitas, insecure, anxiety, overthinking dan kesehatan mental lainnya dipadukan dengan budaya pop dan filsafat.