Review Film Gie (2005): Kisah Inspiratif Seorang Idealis di Tengah Gejolak Politik
![]() |
Poster Film Gie 2005 |
URIEPEDIA.ID, - Film Gie (2005), yang disutradarai oleh Riri Riza dan diadaptasi dari buku Catatan Seorang Demonstran Gie karya Rendra Karno, adalah salah satu film Indonesia yang meninggalkan kesan mendalam.
Bercerita tentang perjalanan hidup Soe Hok Gie, seorang mahasiswa yang dikenal dengan idealismenya dan kritik sosial yang tajam, film ini mengangkat banyak isu penting, baik secara pribadi maupun sosial-politik. Soe Hok Gie, yang diperankan dengan sangat baik oleh Nicholas Saputra, merupakan tokoh yang tidak hanya berperan besar dalam sejarah pergerakan mahasiswa di Indonesia, tetapi juga dalam dunia literasi dan pemikiran kritis.
Plot dan Tema
![]() |
Gie muda diperankan oleh Jonathan Mulia [Mola TV] |
Film ini berkisah tentang perjalanan hidup Gie yang penuh dengan idealisme, perlawanan terhadap ketidakadilan, dan pencarian makna hidup di tengah ketidakpastian politik Indonesia pada masa Orde Baru. Gie adalah sosok yang sangat kritis terhadap kondisi politik dan sosial saat itu. Ia tidak segan untuk mengungkapkan ketidakadilan melalui tulisan dan aksi-aksi protes yang berani.
Soe Hok Gie juga digambarkan sebagai sosok yang sangat cinta terhadap alam dan kesederhanaan. Di sisi lain, film ini juga menggambarkan kehidupan pribadi Gie, seperti kisah cinta dan persahabatannya yang penuh warna, yang menjadi kontras dengan perjuangannya yang keras untuk perubahan sosial.
Tema besar yang diangkat dalam film ini adalah perjuangan idealisme, perlawanan terhadap otoritarianisme, dan kerinduan akan kebebasan. Dengan latar belakang sejarah yang penuh gejolak, film ini memberikan gambaran bagaimana individu berjuang melawan sistem yang menindas dan menjaga integritasnya meskipun dunia di sekitarnya sering kali tidak berpihak.
Kekuatan Karakter dan Performa Aktor
![]() |
Sinopsis Film Gie 2005 [Mola Tv] |
Nicholas Saputra yang memerankan Gie berhasil menggambarkan karakter yang kompleks ini dengan sangat baik. Tidak mudah menjadi tokoh yang terkenal karena kepintarannya, keberanian dalam bersuara, dan pemikirannya yang kritis. Saputra berhasil menunjukkan sosok Gie yang penuh pergulatan batin, terkadang merasa sendirian dalam perjuangannya, namun tetap teguh pada pendirian.
Karakter lain yang juga mencuri perhatian adalah Ira (yang diperankan oleh Sita Nursanti) dan Herman Lantang (diperankan oleh Lukman Sardi) keduanya menjadi sahabat dan terkadang "penyeimbang" bagi Gie. Dinamika persahabatan mereka sangat kuat dalam film ini dan memberikan gambaran bagaimana Gie berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya. Film ini juga menampilkan sejumlah aktor hebat lainnya seperti Wulan Guritno dan Indra Wibowo yang memperkaya kedalaman cerita.
Sinematografi dan Musik
Sinematografi Gie adalah salah satu aspek yang sangat menonjol dalam film ini. Dengan setting yang sebagian besar mengambil tempat di Jakarta, pemandangan alam di luar kota, serta suasana kehidupan kampus, Gie menawarkan visual yang sangat mendalam dan kaya. Sinematografer sangat cermat dalam memanfaatkan cahaya dan bayangan, menciptakan nuansa dramatis dan penuh refleksi.
Ditambah dengan musik yang digubah oleh Glenn Fredly, film ini memiliki skor yang sangat mendukung emosi setiap adegan. Lagu-lagu yang dipilih sangat pas dengan suasana hati Gie yang penuh gejolak, dan musik ini mampu membawa penonton merasakan setiap momen penting dalam hidup sang tokoh utama.
Pesan dan Relevansi
Film Gie tidak hanya menceritakan kisah tentang seseorang yang berjuang melawan ketidakadilan, tetapi juga mengingatkan kita akan pentingnya menjaga integritas di tengah tekanan sosial. Gie bukan hanya sekedar tokoh sejarah, namun lebih sebagai simbol perlawanan bagi generasi muda yang ingin berani bermimpi dan memperjuangkan haknya.
Film ini sangat relevan, terutama bagi mereka yang sedang mencari jati diri atau berjuang untuk hal-hal yang dianggap benar meskipun dunia tidak mendukung. Mengingatkan kita bahwa keberanian untuk berbicara dan bertindak sesuai dengan keyakinan adalah sesuatu yang sangat berharga.
Meskipun Gie berakhir tragis karena menghirup gas beracun di Gunung Semeru, namun ia tetap menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk terus memperjuangkan keadilan.
Ada dua kutipan Soe Hok Gie yang menarik bagi Urie
Lebih baik diasingkan daripada menyerah pada kemunafikan
Kutipan tersebut menunjukkan betapa kuatnya ideologi beliau dan,
Nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan yang tersial adalah umur tua.
Jelas sekali Soe Hok Gie termasuk yang kedua dan ia telah hidup abadi bersama ideologinya.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, Gie adalah film yang sangat kuat baik dari segi cerita, penampilan para aktor, maupun pesan yang ingin disampaikan. Film ini berhasil menghidupkan kembali memori sejarah Indonesia yang penuh gejolak dan memberikan gambaran tentang perjuangan seorang individu untuk tetap setia pada prinsip dan idealismenya.
Jika Kamu suka dengan film yang mengangkat tema sejarah, perjuangan, dan drama psikologis, Gie adalah pilihan yang tepat. Namun, perlu diingat bahwa film ini bukan hanya sekedar kisah tentang seorang mahasiswa, melainkan juga cerminan dari semangat perlawanan yang relevan untuk masa kini.
Join the conversation