Cara Membentuk Kebiasaan Baru yang Istimewa
Sama seperti kata pepatah "sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit" Pepatah ini sangat relevan dalam membentuk kebiasaan baru. Kebiasaan-kebiasaan kecil yang kita lakukan setiap hari, jika dilakukan secara konsisten, akan menghasilkan perubahan besar dalam jangka panjang.
Bayangkan jika setiap hari Kita meluangkan waktu 30 menit untuk berolahraga, membaca buku, atau belajar hal baru. Dalam sebulan, setahun, atau bahkan beberapa tahun ke depan, kita akan melihat perubahan yang luar biasa pada dirimu.
Apa Itu Kebiasaan dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Kebiasaan adalah pola pikir juga perilaku yang kita lakukan secara otomatis dan berulang tanpa perlu banyak pemikiran sadar. Bayangkan saat kamu bangun tidur, kamu langsung meraih ponselmu untuk memeriksa notifikasi. Ini adalah contoh sederhana dari sebuah kebiasaan.
Kebiasaan terbentuk melalui sebuah siklus yang terdiri dari empat tahap: cue (isyarat), craving (hasrat), response (respons), dan reward (hadiah).
Cue (Pemicu): Ini adalah sinyal atau petunjuk yang memicu kita untuk melakukan suatu tindakan. Pemicu bisa berupa tempat, orang, perasaan, atau bahkan waktu. Misalnya, saat melewati kedai kopi setiap hari, Kamu terdorong untuk membeli kopi (pemicu: tempat).
Routine (Rutinitas): Ini adalah tindakan atau perilaku yang kita lakukan sebagai respons terhadap pemicu. Dalam contoh kopi, rutinitasnya adalah membeli dan meminum kopi.
Reward (Hadiah): Ini adalah hasil atau kepuasan yang kita dapatkan dari melakukan rutinitas. Hadiah bisa berupa rasa senang, ketenangan, atau bahkan energi tambahan. Dalam kasus kopi, hadiah yang kita dapatkan adalah rasa segar dan energi untuk memulai hari.
Otak kita memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan kebiasaan. Setiap kali kita melakukan suatu tindakan, koneksi saraf di otak kita akan menguat. Semakin sering kita melakukan suatu tindakan, semakin kuat pula koneksi saraf tersebut.
Inilah mengapa kebiasaan sulit diubah, karena otak kita cenderung mengikuti jalur yang sudah familiar. Bagian otak yang disebut basal ganglia berperan penting dalam pembentukan kebiasaan. Area ini bertanggung jawab untuk mengubah perilaku yang baru menjadi otomatis.
Mitos vs Fakta tentang Pembentukan Kebiasaan
Ada banyak mitos yang beredar tentang pembentukan kebiasaan. Salah satu mitos yang paling populer adalah bahwa kita membutuhkan waktu 21 hari untuk membentuk kebiasaan baru.
Namun, penelitian menunjukkan bahwa durasi waktu yang dibutuhkan untuk membentuk kebiasaan sangat bervariasi dan tergantung pada individu dan jenis kebiasaan yang ingin dibentuk.
Beberapa kebiasaan mungkin terbentuk dalam waktu yang lebih singkat, sementara yang lain membutuhkan waktu yang lebih lama.
Faktanya, tidak ada angka pasti yang menunjukkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membentuk kebiasaan baru. Durasi waktu yang lebih penting adalah konsistensi.
Semakin konsisten kamu melakukan suatu tindakan, semakin cepat kebiasaan tersebut akan terbentuk. Selain itu, kompleksitas kebiasaan juga mempengaruhi durasi waktu yang dibutuhkan.
Kebiasaan yang sederhana, seperti minum segelas air putih setiap pagi, mungkin lebih mudah dibentuk dibandingkan dengan kebiasaan yang kompleks, seperti berolahraga secara teratur.
Strategi Efektif Membentuk Kebiasaan Baru
Langkah-Langkah Sederhana Memulai Kebiasaan Baru
1. Mulai dengan tujuan yang kecil dan spesifik.
Memulai dengan tujuan yang besar dan ambisius mungkin terdengar memotivasi, namun seringkali justru membuat kita merasa kewalahan dan menyerah di tengah jalan. Sebaiknya, mulailah dengan tujuan yang kecil, spesifik, dan mudah dicapai.
Misalnya, jika ingin berolahraga setiap hari, mulailah dengan berjalan kaki selama 10 menit setiap pagi. Setelah terbiasa, kamu bisa secara bertahap meningkatkan durasi dan intensitasnya.
2. Memiliki Motivasi yang Kuat
Mengapa kamu ingin membentuk kebiasaan baru ini? Jawaban atas pertanyaan ini akan menjadi motivasi terbesarmu. Hubungkan kebiasaan baru yang ingin kamu bentuk dengan nilai-nilai yang kamu yakini atau tujuan hidup yang ingin kamu capai.
Misalnya, jika ingin berolahraga karena ingin hidup lebih sehat, ingatlah betapa pentingnya kesehatan untuk keluarga dan orang-orang yang kamu sayangi.
3. Membuat lingkungan yang Mendukung
Lingkungan sekitarmu memiliki pengaruh yang besar terhadap kebiasaanmu. Susunlah lingkunganmu sedemikian rupa sehingga memudahkanmu untuk melakukan kebiasaan baru dan menyulitkanmu untuk melakukan kebiasaan lama. Misalnya, jika ingin mengurangi konsumsi gula, jangan menyimpan permen atau cokelat di rumah.
Tentunya ini hanyalah sebuah gambaran yang Urie alami, Kamu bisa menyesuaikannya dengan tujuan dan kebiasaan apa yang ingin kamu bangun.
Metode Identity-Based Habit
Metode identity-based habit berfokus pada perubahan identitas. Alih-alih hanya fokus pada perilaku, metode ini mengajak kita untuk mengubah cara kita memandang diri sendiri.
Dengan mengubah identitas kita, kita akan lebih termotivasi untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan identitas baru tersebut. Misalnya, jika ingin menjadi seorang yang rajin berolahraga, mulai sekarang anggaplah dirimu sebagai seorang atlet.
Contoh penerapan metode ini dalam kehidupan sehari-hari: Jika ingin menjadi orang yang lebih sabar, mulai gunakan kata-kata seperti "Saya adalah orang yang sabar" dalam percakapan sehari-hari.
Seiring waktu, pikiran bawah sadarmu akan mulai percaya bahwa kamu memang seorang yang sabar, dan kamu akan secara otomatis berperilaku lebih sabar dalam berbagai situasi.
Teknik-Teknik Lain yang Bisa Dicoba
1. Habit stacking.
Habit stacking adalah teknik yang melibatkan menghubungkan kebiasaan baru dengan kebiasaan yang sudah ada. Misalnya, setelah selesai menggosok gigi, kamu bisa langsung melakukan meditasi selama 5 menit. Dengan cara ini, kebiasaan baru akan menjadi bagian alami dari rutinitasmu.
2. Reward system.
Penting memberikan reward kepada diri sendiri setelah berhasil melakukan kebiasaan baru sebab hal ini dapat meningkatkan motivasi. Reward bisa berupa apa saja, tidak perlu hal mewah bisa saja makanan kesukaan, menonton film, atau membeli barang yang diinginkan.
3. Temukan accountability partner.
Berbagi tujuanmu dengan seseorang yang kamu percaya dan meminta mereka untuk memantaumu dapat meningkatkan peluang keberhasilanmu. Kamu juga bisa bergabung dengan komunitas online atau offline yang memiliki tujuan yang sama.
Dengan menerapkan strategi-strategi di atas, kamu akan lebih mudah membentuk kebiasaan baru dan mencapai tujuan hidupmu.
Ingatlah, pembentukan kebiasaan adalah sebuah proses yang membutuhkan waktu dan kesabaran. Jangan menyerah jika kamu mengalami kendala. Teruslah berusaha dan nikmati perjalanannya!
Mengatasi Tantangan dan Mempertahankan Kebiasaan
1. Mengatasi Kemunduran dan Motivasi yang Menurun
Setiap orang pasti pernah mengalami kemunduran saat berusaha membentuk kebiasaan baru. Beberapa penyebab umum kemunduran antara lain: terlalu banyak menuntut diri sendiri, kurangnya dukungan sosial, merasa bosan, atau menghadapi stres yang berlebihan.
Ketika menghadapi kemunduran, jangan menyerah. Anggaplah kemunduran sebagai bagian normal dari proses perubahan.
Cara mengatasi rasa bosan dan kehilangan motivasi.
Merasa bosan atau kehilangan motivasi adalah hal yang wajar saat mencoba membentuk kebiasaan baru. Untuk mengatasi hal ini, kamu bisa mencoba hal berikut:
- Memvariasikan aktivitas: Jika kamu merasa bosan dengan rutinitasmu, cobalah untuk melakukan variasi pada aktivitas yang kamu lakukan. Misalnya, jika kamu bosan dengan jenis olahraga yang sama, cobalah mencoba jenis olahraga yang baru.
- Merayakan pencapaian kecil-kecilan: berikan self-reward setiap kali kamu berhasil mencapai tujuan kecil.
- Ingatkan selalu dirimu akan tujuan jangka panjang: Ketika merasa ingin menyerah, ingatlah kembali mengapa kamu ingin membentuk kebiasaan ini.
- Memiliki dukungan (optional): Berbagi pengalaman dengan teman atau bergabung dengan komunitas yang memiliki tujuan yang sama dapat membantumu merasa lebih termotivasi.
2. Membangun Kebiasaan yang Berkelanjutan
Untuk membangun sebuah kebiasaan baik diperlukan konsistensi yang tinggi sebab konsistensi adalah kunci keberhasilan dalam hal apapun termasuk membentuk kebiasaan positif yang baru.
Semakin konsisten kamu melakukan suatu tindakan, semakin kuat pula kebiasaan tersebut akan terbentuk dalam hidupmu. Jangan putus asa jika kamu melewatkan satu atau dua hari. Yang penting adalah segera tarik kembali ke rutinitasmu.
Fleksibilitas dalam mempertahankan kebiasaan.
Konsistensi adalah yang utama, namun kamu juga perlu memiliki sifat fleksibel sebab hidup tidak selalu berjalan sesuai dengan rencana. Ada kalanya kamu harus menyesuaikan kebiasaanmu dengan situasi dan kondisi yang ada.
Jangan terlalu keras pada diri sendiri jika kamu tidak bisa mengikuti jadwalmu dengan sempurna. Yang penting adalah kamu tetap berusaha untuk konsisten dalam jangka panjang.
Tolong diingat bahwa membentuk kebiasaan baru adalah sebuah perjalanan, bukan tujuan akhir. Kamu nikmati prosesnya dan jangan takut untuk mencoba hal-hal baru.
Selain itu, ada tips lain yang tiada salahnya kamu coba untuk mempertahankan kebasaan positifmu antara lain yaitu
- Membuat atau menulis Jurnal kebiasaan, fungsinya untuk mencatat kemajuanmu setiap harinya.
- Fiksi Visualisasi, berkhayal juga tak kalah pentingnya untuk menjaga motivasi diri bayangkan dirimu telah berhasil mencapai tujuanmu dengan begitu kamu akan tetap termotivasi.
- Memiliki mentor, juga tak kalah penting meskipun kamu bisa melihat sebuah pandun dari internet namun memilliki seseorang mentor jauh lebih bepengalaman dalam memmberikan saran.
Dengan menerapkan tips-tips di atas, kamu akan lebih mudah mempertahankan kebiasaan baru dan menjalani hidup yang lebih sehat dan bahagia.
Kesimpulan Cara Membentuk Kebiasaan Baru
Membentuk kebiasaan baru adalah sebuah tantangan yang menjanjikan perubahan positif dalam hidup kita. Tadi, kita telah membahas dasar-dasar pembentukan kebiasaan, mulai dari siklus kebiasaan hingga peran otak.
Kita juga telah mempelajari berbagai strategi efektif untuk memulai dan mempertahankan kebiasaan baru, seperti menetapkan tujuan yang kecil dan spesifik, menemukan motivasi yang kuat, dan menciptakan lingkungan yang mendukung.
Selain itu, kita juga telah membahas pentingnya konsistensi dan fleksibilitas dalam membentuk kebiasaan yang berkelanjutan.
Kesabaran, konsistensi, dan dukungan yang kamu miliki, kamu bisa membentuk kebiasaan baru yang positif untuk mencapai tujuan hidupmu.
Jangan takut untuk mencoba hal-hal baru dan keluar dari zona nyamanmu. Setiap langkah kecil yang kamu ambil hari ini akan membawa kamu lebih dekat ke versi terbaik dari dirimu.
Join the conversation