Cara Membangun Kepercayaan Diri dengan Mudah dan Solid!
Membangun kepercayaan diri tidaklah terikat dengan sebuah profesi, kepercayaan diri tidak terikat hanya untuk seorang guru, professor, pebisnis, pejabat dan lain sebagainya. Tapi semua orang dari kalangan manapun bisa memiliki kepercayaan diri yang kokoh untuk melakukan kebaikan apapun.
Siapapun dan apapun yang Kamu kerjakan, mungkin Kamu seorang birokrat, seorang guru, seorang pebisnis, seorang perawat, seorang dosen, seorang petani, seorang tukang kebun atau seorang pekerja yang biasa dilakukan masyrakat umumnya semua butuh kepercayaan diri.
Apa itu Kepercayaan Diri?
Banyak orang di dunia ini pernah mengalami perasaan kurang percaya diri. Kepercayaan diri adalah keyakinan yang kuat pada kemampuan dan nilai diri sendiri. Ini adalah perasaan yakin bahwa kita mampu mengatasi tantangan, mencapai tujuan, dan membuat keputusan yang baik.
Seseorang yang percaya diri umumnya merasa puas dengan dirinya sendiri, memiliki pandangan positif terhadap hidup, dan berani mengambil risiko.
Mengapa Kepercayaan Diri Penting?
Kepercayaan diri yang tinggi dapat membuka banyak pintu kesempatan. Orang yang percaya diri cenderung lebih berani mengambil risiko, lebih mudah beradaptasi dengan perubahan, dan lebih mampu mengatasi tantangan.
Selain itu, kepercayaan diri juga dapat meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan, membuat kita merasa lebih bahagia dan puas.
Masalah Umum yang Dihadapi Orang yang Kurang Percaya Diri:
- Rasa takut gagal: Ketakutan akan kegagalan seringkali menghalangi seseorang untuk mencoba hal-hal baru.
- Perbandingan diri dengan orang lain: Membandingkan diri dengan orang lain dapat memicu perasaan rendah diri.
- Kritik diri yang berlebihan: Terlalu fokus pada kekurangan diri dapat mengikis kepercayaan diri.
- Sulit untuk berbicara di depan umum: Ketakutan akan penilaian orang lain dapat membuat seseorang kesulitan untuk bersosialisasi.
- Merasa tidak layak: Perasaan tidak layak seringkali menghantui orang yang kurang percaya diri.
Cara mudah Membangun Kepercayaan Diri
1. Memiliki Niat
Cara membangun kepercayaan diri harus dimulai dengan niat yang kuat seperti yang di ajarkan oleh Rasulullah Sholallahu a'laihi wa sallam dalam haditsnya beliau mengataan
عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ: إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى. فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ.
Artinya : Dari Amirul Mu’minin, Umar bin Al Khattab radhiallahuanhu, dia berkata, “Saya mendengar Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya setiap perbuatantergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena menginginkan kehidupan yang layak di dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan. (HR. Bukhary)
Maka disini Nabi memberikan tips kepada Kita semua dan pesan yang sangat kuat bahwa seseorang itu jika ingin mengerjakan sesuatu dengan penuh percaya diri maka kembalikan itu pada motivasi terkuat dalam dirinya yaitu niatnya.
Namun perlu untuk diketahui bahwa ada tiga tahapan sesorang dalam membentuk atau memiliki niat yang kuat yaitu keingan, tekad, dan niat. Mari kita lihat peredaanya:
Keinginan (iradah)
Keinginan merupakan sebuah dorongan atau hasrat yang muncul dalam diri seseorang. Keinginan bisa bersifat sementara, berubah-ubah, dan sering kali dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti lingkungan atau emosi.
Setiap orang pasti memiliki keinginan misalnya jika ditanya "apakah kamu ingin memiliki rumah mewah bak istana?" pasti jawabannya ingin.
"mau ga ke syurga?" pasti mau.
Tapi, apakah setiap keinginan memiliki tekad? belum tentu.
Tekad (Azam)
Tekad atau Azzam atau Azima adalah keputusan yang kuat untuk mencapai suatu tujuan. Tekad melibatkan komitmen dan tindakan nyata. Tekad lebih fokus pada hasil akhir dan sering kali diiringi dengan perencanaan yang matang.
Misalnya Ketika Kamu sangat ingin melaksanakan haji Kamu akan berusaha dengan konsisten dan komitmen yang kuat menabung sejak keinginan tersebut ada dalam hati sampai keinginan tersebut terealisasi. Inilah yang disebut dengan tekad yang kuat yang membawa seorang kepada niat.
Niat
Tahapan mewujudkan tekad yang telah dicontohkan diatas disebut dengan niat. Niat melibatkan hati, pikiran, dan tindakan yang selaras. Niat sering kali dikaitkan dengan nilai-nilai yang diyakini seseorang dan memiliki tujuan yang lebih tinggi daripada sekadar kepuasan pribadi.
Perbedaan utamanya bisa kita lihat dalam tabel berikut
Aspek | Keinginan | Tekad | Niat |
---|---|---|---|
Sifat | Sementara, berubah-ubah | Kuat, berfokus pada hasil | Dalam, tulus, berfokus pada tujuan yang lebih tinggi |
Motivasi | Eksternal (misalnya, keinginan akan pujian) | Internal (keinginan untuk mencapai tujuan) | Internal (nilai-nilai, keyakinan) |
Tindakan | Bisa jadi tidak konsisten | Konsisten, terarah | Konsisten, terarah, dan selaras dengan nilai-nilai |
Tabel perbedaan antara keinginan, tekad, dan niat.
Jadi, untuk cara membangun kepercayaan diri yang peratama adalah membangun niat yang kuat (motivasi diri yang kuat). Dari niat yang benar itu Allah akan berikan kekuatan pada diri kita, kemudian ketika akan memulai "aktivitas" kita langkah selanjutnya menerjemahkan niat tersebut dengan memohon kepada Allah (berdoa).
2. Berdoa Memohon Bimbingan Allah
Setelah membangun niat yang benar untuk meningkatkan kepercayaan diri maka, selanjutnya kita menautkan aktivitas yang akan kita kerjakan dengan harapan perlindungan dan pemberian kekuatan serta bimbingan dari Allah (memohon taufik).
Kegiatan ini (berdoa sebelum berktivitas) disebut dengan tawakal atau dalam arti lain menyerahkan keadaan kita, yang akan kita ikhtiarkan baik mulainya maupun akhirnya kepada Allah Subhannahu wa taala. Sehingga dengan begitu Allah akan memberikan perlindungan yang paripurna kepada diri kita.
Maka Nabi mengajarkan untuk selalu berdoa dalam melakukan segala hal.
Dalam ilmu psikologi doa dapat membangun kepercayaan diri disebabkan karena doa mirip dengan afirmasi diri yang memberikan kekuatan.
Dalam Quran surah Thoha Kita dicontohkan bagaimana Nabi Musa as dan Nabi Harun as dalam meningkatkan kepercayaan dirinya ketika hendak berdakwah kepada Fir'aun. Urie yakin Kamu pasti hafal bacaan doa robbisrohli sodri yang dibaca oleh Nabi Musa as tersebut
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي , وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي , وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي , يَفْقَهُوا قَوْلِي
Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah segala urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, agar mereka mengerti perkataanku.
Doa tersebut insyallah dapat membantu kita dalam meningkatkan kepercayaan diri dalam segala hal, baik itu untuk tampil berbicara di depan publik, untuk belajar agar percaya diri dalam menghadapi ujian dan sebagainya.
3. Yakin Memiliki Potensi untuk Melakukannya
Ada kalanya kita akan merasa minder ketika hendak melakukan sesuatu "apakah saya mampu melakukan ini", "apakah saya bisa melakukan tersebut?" maka disinalah pentingnya kepercayaan diri bahwa yakin kita memiliki potensi untuk melakukan apapun.
Kita adalah keturunan Nabi Adam as, Nabi adam adalah manusia pertama yang Allah ciptakan dengan sempurna baik dari segi fisik maupun kemampuan. Sebagai mana firman Allah dalam Quran surah Al-Baqarah
وَعَلَّمَ اٰدَمَ الْاَسْمَاۤءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلٰۤىِٕكَةِ فَقَالَ اَنْۢبِـُٔوْنِيْ بِاَسْمَاۤءِ هٰٓؤُلَاۤءِ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ
wa ‘allama âdamal-asmâ'a kullahâ tsumma ‘aradlahum ‘alal-malâ'ikati fa qâla ambi'ûnî bi'asmâ'i hâ'ulâ'i ing kuntum shâdiqîn
Nabi Adam sebelum diutus kemuka bumi diberikan semua pengetahuan sebagai mana firman Allah diatas, dan Setiap para Nabi memiliki fitrah diajarkan langsung oleh Allah. Kita sebagai keturunannya (manusia biasa) juga diberi fitrah ditanamkan potensi di dalam diri kita.
Jadi di dalam diri kita terdapat potensi yang tidak terbatas yang bisa kita gali, yang bisa kita tumbuh dan kembangkan untuk memberikan maslahat dalam kehidupan kita. Kamu ingin menjadi ahli matematika, menjadi ahli fisika, menjadi ahli psikologi, ahli quran, ahli hadits dan ahli apapun itu Kamu memiliki potensi untuk mewujudkannya.
Yakinlah potensi kita sebagai manusia itu tidak terbatas, dengan begitu kamu bisa membangun kepercayaan diri yang solid, Kita bisa, kita bisa, kita bisa. percaya pada diri kita dan tautkan kepercayaan itu pada Allah lalu tinggal diikhtiarkan belajar secara bertahap.
4. Belajar dari Kesahalan
Setelah kita percaya dan yakin bahwa di dalam diri kita terdapat potensi yang tidak terbatas maka cara membangun kepercayaan diri yan selanjutnya adalah dengan berikhtiar, belajar secara bertahap, step-by-step.
Begitu kita belajar mendalami aktivitas yang ingin kita kuasai dengan penuh percaya diri maka akan Allah tampakkan beberapa kekurangan untuk kita perbaiki. Jadi kalau salah ya wajar, namanya juga belajar ya kan?
Misalnya belajar public speaking, lalu kemudian salah bicara ya wajar, namanya belajar. Bahkan orang yang ahlipun dibidangnya pasti pernah dan bisa salah baik sengaja ataupun tidak, karena kita manusia (tempatnya salah).
Yang paling penting dari sebuah kesalahan adalah menerima itu salah dan belajar memperbaikiya sehingga kesalahan-kesalahan tersebut bisa diperbaiki dan tidak terulangi dikemudian hari.
5. Menikmati Hasilnya
Kalau sudah selesai Kita menikmati hasilnya namun bukan berarti itu adalah finalnya. Maka tata kembali hasilnya dan tunjukan kepada Allah dengan syukur yang besar. Dengan begitu insyaalah kita akan selalu dibimbing dalam setaip langkah kedepannya.
Jadi begitulah cara membangun kepercayaan diri yang benar dan, mudah bukan?
Kesimpulan cara membangun kepercayaan diri
Meninkatkan kepercayaan diri harus dimulai dengan niat yang benar sebagai mana sabda Nabi Shollallahu a'laihi wa sallam bahwa semua orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan diawal. Sehingga penting untuk memiliki niat yang benar agar apapun yang kita dapatkan dikemudian hari benar sesuai dengan niatnya.
Kemudian berdoa memohon kepada Allah dalam melakukan aktivitas agar kepercayaan diri kita bisa meningkat berkat kekuatan dan bimbingnya.
Yakin memiliki potensi untuk menguasai apapun aktivitas kita juga merupakan kunci untuk membangun kepercayaan diri. Sebagai mana kita adalah keturunan dari manusia pertama, manusia yang begitu cerdas yang telah Allah ciptakan.
Yang ketiga dalam meningkatkan kepercayaan diri adalah dengan terus belajar step-by-step mengevaluasi setiap kesalahan dan kegalan sehingga semakin baik dan semakin sempurna kemampuan diri kita.
Jadi mari sama-sama belajar meningkatkan kepercayaan diri sejak sekarang agar segala aktivitas kita mendapatkan hasil yang optimal.
Join the conversation