Ulasan Buku Diary of a CEO
Buku Diary of a CEO adalah kumpulan pelajaran dan pengalaman dari Steven Bartlett, seorang pengusaha muda yang sukses dan pembawa acara podcast nomor satu The Diary of a CEO. Dalam buku ini, ia membagikan 33 hukum bisnis dan kehidupan yang ia pelajari dari perjalanan karirnya yang luar biasa dan dari ribuan wawancara yang ia lakukan dengan tamu-tamu terkenal di podcastnya.
Buku ini bukanlah buku motivasi atau self-help biasa. Buku ini adalah buku yang jujur dan mentah tentang kenyataan menjadi seorang CEO, dengan segala tantangan, kesalahan, kegagalan, dan kesuksesan yang menyertainya. Buku ini juga bukanlah buku yang mengklaim memiliki resep rahasia untuk sukses. Buku ini adalah buku yang memberikan panduan dan inspirasi untuk siapa saja yang ingin melakukan sesuatu yang berani dan luar biasa, baik di bidang bisnis maupun kehidupan.
Berikut adalah beberapa hukum bisnis dan kehidupan yang dibahas dalam buku ini:
Hukum 1: Anda tidak bisa menang jika Anda tidak bermain.
Hukum ini mengajarkan kita untuk tidak takut mengambil risiko dan mencoba hal-hal baru. Steven Bartlett sendiri memulai karirnya dengan menjual permen di sekolah, lalu membuat situs web, lalu mendirikan agensi media sosial yang menjadi salah satu yang terbesar di dunia. Ia tidak pernah menyerah atau puas dengan apa yang sudah ia capai, tetapi selalu mencari peluang dan tantangan baru.
Hukum 2: Anda tidak bisa mengubah apa yang tidak Anda akui.
Hukum ini mengajarkan kita untuk jujur kepada diri sendiri dan mengakui kelemahan dan kesalahan kita. Steven Bartlett mengaku bahwa ia sering membuat keputusan yang buruk, seperti memecat orang-orang yang salah, mengabaikan kesehatan dan hubungan, dan terlalu percaya diri. Ia belajar untuk menerima kritik, meminta maaf, dan memperbaiki diri.
Hukum 3: Anda tidak bisa mengendalikan apa yang tidak Anda ukur.
Hukum ini mengajarkan kita untuk menggunakan data dan fakta sebagai dasar untuk membuat keputusan dan mengevaluasi kinerja. Steven Bartlett mengatakan bahwa ia selalu mengandalkan angka dan statistik untuk mengelola bisnisnya, dan juga untuk mengatur keuangan, kesehatan, dan kebahagiaannya. Ia menyarankan kita untuk membuat tujuan yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu (SMART).
Hukum 4: Anda tidak bisa mengalahkan siapa yang tidak Anda pahami.
Hukum ini mengajarkan kita untuk memahami pelanggan, pesaing, dan diri sendiri. Steven Bartlett mengatakan bahwa ia selalu berusaha untuk mengetahui apa yang diinginkan, dibutuhkan, dan dirasakan oleh orang-orang yang ia layani, dan bagaimana ia bisa memberikan nilai lebih kepada mereka. Ia juga mengatakan bahwa ia selalu mempelajari strategi dan kekuatan dari pesaingnya, dan mencari cara untuk membedakan dirinya dari mereka. Ia juga mengatakan bahwa ia selalu introspeksi dan mencari tahu apa yang membuatnya termotivasi, bahagia, dan sukses.
Hukum 5: Anda tidak bisa menginspirasi siapa yang tidak Anda hargai.
Hukum ini mengajarkan kita untuk menghormati dan menghargai orang-orang yang bekerja dengan kita, baik karyawan, kolega, mitra, atau klien. Steven Bartlett mengatakan bahwa ia selalu berusaha untuk memberikan penghargaan, umpan balik, dan dukungan kepada timnya, dan juga untuk mendengarkan, menghormati, dan memahami pendapat dan perasaan mereka. Ia mengatakan bahwa ia tidak pernah meremehkan atau mengecilkan orang lain, tetapi selalu menganggap mereka sebagai aset dan mitra.
Hukum 6: Anda tidak bisa menikmati apa yang tidak Anda syukuri.
Hukum ini mengajarkan kita untuk bersyukur dan menghargai apa yang sudah kita miliki, dan tidak selalu menginginkan lebih. Steven Bartlett mengatakan bahwa ia sering merasa tidak puas dan tidak bahagia, meskipun ia sudah memiliki banyak uang, ketenaran, dan pengaruh. Ia menyadari bahwa ia terlalu fokus pada hal-hal yang ia tidak miliki, dan melupakan hal-hal yang ia miliki. Ia belajar untuk berterima kasih atas setiap kesempatan, pengalaman, dan orang yang ada dalam hidupnya, dan juga untuk berbagi dan membantu orang lain yang kurang beruntung.
Hukum 7: Anda tidak bisa mengalahkan siapa yang tidak Anda cintai.
Hukum ini mengajarkan kita untuk mencintai apa yang kita lakukan, dan juga mencintai orang-orang yang terlibat dalam pekerjaan kita. Steven Bartlett mengatakan bahwa ia selalu menikmati setiap proses dan tantangan yang ia hadapi dalam bisnisnya, dan juga selalu menghargai dan menghormati pelanggan, karyawan, mitra, dan pesaingnya. Ia mengatakan bahwa ia tidak pernah merasa bosan, stres, atau frustasi, tetapi selalu merasa antusias, bersemangat, dan bahagia.
Ia menjelaskan bahwa cinta adalah emosi yang paling kuat dan positif yang bisa kita rasakan, dan juga yang paling berpengaruh terhadap hasil yang kita capai. Ia mengatakan bahwa cinta membuat kita lebih kreatif, produktif, kolaboratif, dan inovatif. Ia juga mengatakan bahwa cinta membuat kita lebih tahan banting, lebih sabar, lebih toleran, dan lebih bijaksana.
Ia memberikan beberapa tips untuk mencintai apa yang kita lakukan, seperti:
- Menemukan tujuan dan makna dari pekerjaan kita, dan menghubungkannya dengan nilai-nilai dan impian kita.
- Menantang diri kita untuk terus belajar, berkembang, dan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan kita.
- Mencari dan menerima umpan balik yang konstruktif, dan menggunakannya untuk memperbaiki kualitas pekerjaan kita.
- Mengapresiasi dan merayakan setiap pencapaian dan kemajuan yang kita buat, baik besar maupun kecil.
- Bersikap terbuka dan fleksibel terhadap perubahan dan peluang baru, dan tidak takut untuk mencoba hal-hal yang berbeda dan menarik.
Ia juga memberikan beberapa tips untuk mencintai orang-orang yang terlibat dalam pekerjaan kita, seperti:
- Mengenal dan memahami karakter, kepribadian, kebutuhan, dan harapan mereka, dan berusaha untuk memenuhi dan melampaui ekspektasi mereka.
- Berkomunikasi dengan jelas, jujur, dan sopan, dan mendengarkan dengan aktif, empati, dan hormat.
- Memberikan dan menerima pujian, penghargaan, dan pengakuan secara tulus, dan tidak ragu untuk mengucapkan terima kasih, maaf, atau minta tolong.
- Bekerja sama dengan baik, saling mendukung, membantu, dan menghargai, dan tidak bersaing, iri, atau bermusuhan.
- Menghormati dan menghargai perbedaan dan keragaman yang ada, dan tidak menilai, mengkritik, atau menghina.
Ia menutup bagian ini dengan mengatakan bahwa cinta adalah kunci untuk sukses dan kebahagiaan, dan bahwa kita harus mencintai apa yang kita lakukan, dan mencintai orang-orang yang terlibat dalam pekerjaan kita, jika kita ingin mengalahkan siapa pun dan apa pun. Ia mengutip kata-kata dari Steve Jobs, "The only way to do great work is to love what you do."
Hukum 8: Anda tidak bisa menyelesaikan apa yang tidak Anda mulai.
Hukum ini mengajarkan kita untuk tidak menunda-nunda atau menyerah pada pekerjaan atau proyek yang kita inginkan atau butuhkan. Steven Bartlett mengatakan bahwa ia selalu berusaha untuk memulai sesuatu secepat mungkin, tanpa terlalu banyak berpikir atau meragukan diri. Ia mengatakan bahwa ia tidak pernah menunggu waktu yang sempurna, kondisi yang ideal, atau persetujuan dari orang lain. Ia mengatakan bahwa ia selalu mengambil tindakan, dan menyesuaikan diri dengan situasi yang ada.
Ia menjelaskan bahwa menunda-nunda atau menyerah adalah perilaku yang merugikan dan merusak, yang bisa menghambat kita dari mencapai tujuan dan potensi kita. Ia mengatakan bahwa menunda-nunda atau menyerah bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti ketakutan, keraguan, malas, bosan, atau terlalu sibuk. Ia mengatakan bahwa menunda-nunda atau menyerah bisa membuat kita kehilangan peluang, waktu, uang, dan kepercayaan diri.
Ia memberikan beberapa tips untuk mengatasi menunda-nunda atau menyerah, seperti:
- Menetapkan tujuan yang jelas, spesifik, dan bermakna, dan mengingatkan diri kita akan manfaat dan dampak yang akan kita dapatkan jika kita menyelesaikan pekerjaan atau proyek kita.
- Membagi pekerjaan atau proyek yang besar atau kompleks menjadi tugas-tugas yang lebih kecil, sederhana, dan mudah, dan menyelesaikannya satu per satu dengan fokus dan konsisten.
- Membuat jadwal atau rencana kerja yang realistis dan fleksibel, dan mengikuti atau menyesuaikan sesuai dengan kemajuan dan kendala yang kita hadapi.
- Mencari dan meminta bantuan, saran, atau dukungan dari orang-orang yang ahli, berpengalaman, atau terpercaya, dan juga memberikan dan menerima umpan balik yang konstruktif dan positif.
- Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, tenang, dan bebas gangguan, dan juga memastikan kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental kita.
Ia menutup bagian ini dengan mengatakan bahwa menyelesaikan apa yang kita mulai adalah kunci untuk sukses dan kepuasan, dan bahwa kita harus mengatasi menunda-nunda atau menyerah, jika kita ingin mencapai apa yang kita inginkan atau butuhkan. Ia mengutip kata-kata dari Mark Twain, "The secret of getting ahead is getting started."
Hukum 9: Anda tidak bisa mengubah apa yang tidak Anda coba.
Hukum ini mengajarkan kita untuk tidak takut atau malas untuk mencoba hal-hal baru, baik di bidang bisnis maupun kehidupan. Steven Bartlett mengatakan bahwa ia selalu berusaha untuk mengeksplorasi dan bereksperimen dengan ide-ide, produk, layanan, atau peluang yang berbeda dan inovatif. Ia mengatakan bahwa ia tidak pernah puas dengan status quo, tetapi selalu mencari cara untuk meningkatkan dan membedakan dirinya dari yang lain.
Ia menjelaskan bahwa mencoba hal-hal baru adalah perilaku yang bermanfaat dan menguntungkan, yang bisa membuka kita ke kemungkinan dan potensi yang tak terbatas. Ia mengatakan bahwa mencoba hal-hal baru bisa memberi kita pengetahuan, pengalaman, keterampilan, dan koneksi yang berharga. Ia juga mengatakan bahwa mencoba hal-hal baru bisa membuat kita lebih kreatif, adaptif, dan resilien.
Ia memberikan beberapa tips untuk mencoba hal-hal baru, seperti:
- Menjaga pikiran dan sikap yang terbuka, positif, dan penasaran, dan tidak menolak atau menghakimi sesuatu sebelum mencobanya.
- Mencari dan memanfaatkan sumber-sumber inspirasi, informasi, dan edukasi, seperti buku, podcast, video, artikel, atau orang-orang yang sukses dan berpengaruh.
- Membuat daftar hal-hal yang ingin atau perlu kita coba, dan menentukan prioritas, sasaran, dan batas waktu untuk mencapainya.
- Mencari dan meminta bantuan, saran, atau dukungan dari orang-orang yang ahli, berpengalaman, atau terpercaya, dan juga memberikan dan menerima umpan balik yang konstruktif dan positif.
- Mengambil risiko yang kalkulasi, dan siap menghadapi konsekuensi, kegagalan, atau kesalahan yang mungkin terjadi, dan belajar dari mereka.
Ia menutup bagian ini dengan mengatakan bahwa mencoba hal-hal baru adalah kunci untuk pertumbuhan dan perkembangan, dan bahwa kita harus mengubah apa yang tidak kita coba, jika kita ingin mencapai apa yang belum pernah kita capai. Ia mengutip kata-kata dari Albert Einstein, "Insanity is doing the same thing over and over again and expecting different results."
Hukum 10: Anda tidak bisa menghargai apa yang tidak Anda bayar.
Hukum ini mengajarkan kita untuk tidak mengharapkan sesuatu yang gratis atau mudah, tetapi untuk bersedia membayar harga yang pantas untuk sesuatu yang berharga. Steven Bartlett mengatakan bahwa ia selalu berusaha untuk memberikan nilai lebih daripada yang ia terima, baik dalam bisnis maupun kehidupan. Ia mengatakan bahwa ia tidak pernah mencari jalan pintas, diskon, atau hadiah, tetapi selalu berinvestasi, berkualitas, dan berkomitmen.
Ia menjelaskan bahwa membayar harga yang pantas adalah perilaku yang bijak dan bermartabat, yang bisa memberi kita kepuasan dan penghargaan yang sejati. Ia mengatakan bahwa membayar harga yang pantas bisa memberi kita kredibilitas, reputasi, loyalitas, dan kepercayaan. Ia juga mengatakan bahwa membayar harga yang pantas bisa membuat kita lebih bertanggung jawab, disiplin, dan mandiri.
Ia memberikan beberapa tips untuk membayar harga yang pantas, seperti:
- Menentukan tujuan dan standar yang tinggi, dan tidak mau mengorbankan atau mengompromikan mereka demi sesuatu yang murah atau cepat.
- Mencari dan memilih produk, layanan, atau peluang yang berkualitas, terpercaya, dan terbukti, dan tidak tergoda oleh yang palsu, menipu, atau berisiko.
- Memberikan dan menerima nilai yang adil, transparan, dan konsisten, dan tidak menipu, mengeksploitasi, atau merugikan orang lain.
- Menghargai dan menghormati waktu, uang, dan energi yang kita keluarkan, dan juga yang diberikan oleh orang lain, dan tidak menyia-nyiakan, menyalahgunakan, atau mengecewakan mereka.
- Mengakui dan menghargai hasil dan pencapaian yang kita dapatkan, dan juga yang diperoleh oleh orang lain, dan tidak meremehkan, mengabaikan, atau mengklaim mereka.
Ia menutup bagian ini dengan mengatakan bahwa membayar harga yang pantas adalah kunci untuk keberhasilan dan kebahagiaan, dan bahwa kita harus menghargai apa yang kita bayar, jika kita ingin mendapatkan apa yang kita inginkan atau butuhkan. Ia mengutip kata-kata dari Benjamin Franklin, "The bitterness of poor quality remains long after the sweetness of low price is forgotten."
Hukum 11: Anda tidak bisa memimpin apa yang tidak Anda contoh.
Hukum ini mengajarkan kita untuk tidak hanya memberi perintah atau nasihat kepada orang lain, tetapi untuk menunjukkan dengan tindakan dan perilaku kita. Steven Bartlett mengatakan bahwa ia selalu berusaha untuk menjadi contoh yang baik dan inspiratif bagi timnya, pelanggannya, dan audiensnya. Ia mengatakan bahwa ia tidak pernah berpura-pura, berbohong, atau menyembunyikan sesuatu, tetapi selalu jujur, transparan, dan autentik.
Ia menjelaskan bahwa menjadi contoh yang baik adalah perilaku yang penting dan berpengaruh, yang bisa membuat kita lebih dihormati dan diikuti oleh orang lain. Ia mengatakan bahwa menjadi contoh yang baik bisa memberi kita otoritas, integritas, kredibilitas, dan loyalitas. Ia juga mengatakan bahwa menjadi contoh yang baik bisa membuat kita lebih percaya diri, konsisten, dan bertanggung jawab.
Ia memberikan beberapa tips untuk menjadi contoh yang baik, seperti:
- Menetapkan dan menjalankan nilai-nilai, prinsip-prinsip, dan standar yang tinggi, dan tidak mau mengorbankan atau mengompromikan mereka demi sesuatu yang murah atau cepat.
- Menunjukkan dan mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan kualitas yang dibutuhkan atau diharapkan dari orang lain, dan tidak malas, sombong, atau merasa tahu segalanya.
- Memberikan dan menerima nilai yang adil, transparan, dan konsisten, dan tidak menipu, mengeksploitasi, atau merugikan orang lain.
- Mengakui dan menghargai hasil dan pencapaian yang kita dapatkan, dan juga yang diperoleh oleh orang lain, dan tidak meremehkan, mengabaikan, atau mengklaim mereka.
- Menghadapi dan menyelesaikan masalah, konflik, atau kesalahan yang terjadi, dan tidak menghindar, menyalahkan, atau menyerah.
Ia menutup bagian ini dengan mengatakan bahwa menjadi contoh yang baik adalah kunci untuk kepemimpinan dan pengaruh, dan bahwa kita harus memimpin apa yang kita contoh, jika kita ingin menginspirasi dan membimbing orang lain. Ia mengutip kata-kata dari Mahatma Gandhi, "Be the change that you wish to see in the world."
Hukum 12: Anda tidak bisa belajar apa yang tidak Anda tanya.
Hukum ini mengajarkan kita untuk tidak malu atau takut untuk bertanya kepada orang lain, baik untuk meminta bantuan, saran, atau informasi. Steven Bartlett mengatakan bahwa ia selalu berusaha untuk bertanya kepada orang-orang yang lebih pintar, lebih berpengalaman, atau lebih berpengaruh darinya, dan juga kepada pelanggan, karyawan, dan mitra bisnisnya. Ia mengatakan bahwa ia tidak pernah merasa bodoh, lemah, atau mengganggu, tetapi selalu ingin tahu, belajar, dan berkembang.
Ia menjelaskan bahwa bertanya adalah perilaku yang cerdas dan produktif, yang bisa memberi kita pengetahuan, wawasan, dan koneksi yang berharga. Ia mengatakan bahwa bertanya bisa memberi kita jawaban, solusi, dan ide-ide yang kita butuhkan atau cari. Ia juga mengatakan bahwa bertanya bisa membuat kita lebih percaya diri, berani, dan proaktif.
Ia memberikan beberapa tips untuk bertanya dengan baik, seperti:
- Menyiapkan pertanyaan yang jelas, spesifik, dan relevan, dan tidak bertanya hal-hal yang sudah diketahui, tidak penting, atau tidak sopan.
- Memilih orang yang tepat untuk ditanya, yaitu orang yang ahli, terpercaya, atau terkait dengan topik atau masalah yang kita tanyakan, dan tidak bertanya kepada orang yang tidak tahu, tidak peduli, atau tidak ramah.
- Menggunakan cara yang sopan, hormat, dan bersahabat untuk bertanya, dan tidak menuntut, mengancam, atau menghina orang yang kita tanyakan.
- Mendengarkan dengan aktif, empati, dan terbuka terhadap jawaban yang diberikan, dan tidak mengganggu, mengkritik, atau menolak jawaban yang tidak sesuai dengan harapan atau pendapat kita.
- Mengucapkan terima kasih, memberikan umpan balik, atau memberikan bantuan balik kepada orang yang kita tanyakan, dan tidak mengabaikan, menyalahgunakan, atau menyalin jawaban yang diberikan.
Ia menutup bagian ini dengan mengatakan bahwa bertanya adalah kunci untuk belajar dan berkembang, dan bahwa kita harus belajar apa yang kita tanya, jika kita ingin meningkatkan keterampilan dan pengetahuan kita. Ia mengutip kata-kata dari Voltaire, "Judge a man by his questions rather than by his answers."
Hukum 13: Anda tidak bisa menemukan apa yang tidak Anda cari.
Hukum ini mengajarkan kita untuk tidak menyerah atau puas dengan apa yang sudah ada, tetapi untuk terus mencari dan mengejar sesuatu yang lebih baik. Steven Bartlett mengatakan bahwa ia selalu berusaha untuk mencari dan menemukan peluang, ide, atau solusi yang baru dan berbeda. Ia mengatakan bahwa ia tidak pernah berhenti belajar, bertanya, atau mencoba. Ia mengatakan bahwa ia selalu memiliki rasa ingin tahu, ambisi, dan visi.
Ia menjelaskan bahwa mencari dan menemukan adalah perilaku yang menyenangkan dan memuaskan, yang bisa memberi kita kejutan, keajaiban, dan keberuntungan. Ia mengatakan bahwa mencari dan menemukan bisa memberi kita penemuan, inovasi, dan kreasi yang luar biasa. Ia juga mengatakan bahwa mencari dan menemukan bisa membuat kita lebih pintar, lebih kaya, dan lebih bahagia.
Ia memberikan beberapa tips untuk mencari dan menemukan dengan baik, seperti:
- Menentukan apa yang kita cari, dan mengapa kita mencarinya, dan tidak mau terjebak dalam rutinitas, kebiasaan, atau kenyamanan.
- Mencari di tempat-tempat yang tidak biasa, tidak terduga, atau tidak terjamah, dan tidak takut atau malas untuk keluar dari zona nyaman atau kotak pikiran kita.
- Mencari dengan cara yang cerdas, sistematis, dan efektif, dan tidak asal, acak, atau sia-sia.
- Mencari dengan sikap yang positif, optimis, dan percaya diri, dan tidak negatif, pesimis, atau ragu-ragu.
- Mencari dengan semangat yang tinggi, antusias, dan berani, dan tidak rendah, bosan, atau penakut.
Ia menutup bagian ini dengan mengatakan bahwa mencari dan menemukan adalah kunci untuk petualangan dan pencapaian, dan bahwa kita harus menemukan apa yang kita cari, jika kita ingin merasakan dan memiliki sesuatu yang luar biasa. Ia mengutip kata-kata dari Paulo Coelho, "When you want something, all the universe conspires in helping you to achieve it."
Hukum 14: Anda tidak bisa mengalahkan apa yang tidak Anda ukur.
Hukum ini mengajarkan kita untuk tidak hanya bekerja keras, tetapi juga bekerja cerdas, dengan menggunakan data dan metrik untuk mengukur dan meningkatkan kinerja kita. Steven Bartlett mengatakan bahwa ia selalu berusaha untuk mengumpulkan, menganalisis, dan memanfaatkan data dan metrik yang relevan dan akurat untuk mengelola dan mengembangkan bisnisnya. Ia mengatakan bahwa ia tidak pernah mengandalkan intuisi, asumsi, atau opini, tetapi selalu berdasarkan fakta, bukti, dan hasil.
Ia menjelaskan bahwa mengukur dan meningkatkan adalah perilaku yang penting dan efektif, yang bisa memberi kita keunggulan dan keuntungan dalam bisnis dan kehidupan. Ia mengatakan bahwa mengukur dan meningkatkan bisa memberi kita wawasan, arahan, dan umpan balik yang kita butuhkan atau cari. Ia juga mengatakan bahwa mengukur dan meningkatkan bisa membuat kita lebih objektif, rasional, dan strategis.
Ia memberikan beberapa tips untuk mengukur dan meningkatkan dengan baik, seperti:
- Menentukan tujuan dan sasaran yang jelas, spesifik, dan bermakna, dan mengukur kemajuan dan pencapaian kita terhadap mereka secara berkala dan konsisten.
- Memilih data dan metrik yang relevan, akurat, dan dapat dipercaya, dan menghindari data dan metrik yang tidak penting, tidak akurat, atau menyesatkan.
- Menggunakan alat dan metode yang tepat dan efisien untuk mengumpulkan, menganalisis, dan memanfaatkan data dan metrik, dan tidak menggunakan alat dan metode yang salah, sulit, atau berbahaya.
- Membuat dan mengimplementasikan rencana tindakan yang berdasarkan pada data dan metrik, dan tidak berdasarkan pada emosi, bias, atau tekanan.
- Mengevaluasi dan menyesuaikan rencana tindakan berdasarkan data dan metrik, dan tidak menolak, mengabaikan, atau mempertahankan rencana tindakan yang tidak efektif atau merugikan.
Ia menutup bagian ini dengan mengatakan bahwa mengukur dan meningkatkan adalah kunci untuk optimalisasi dan inovasi, dan bahwa kita harus mengalahkan apa yang kita ukur, jika kita ingin mencapai hasil yang maksimal dan optimal. Ia mengutip kata-kata dari Peter Drucker, "What gets measured gets improved."¹
Hukum 15: Anda tidak bisa mempengaruhi apa yang tidak Anda sampaikan.
Hukum ini mengajarkan kita untuk tidak hanya memiliki ide atau pendapat yang bagus, tetapi juga untuk menyampaikannya dengan cara yang efektif dan menarik. Steven Bartlett mengatakan bahwa ia selalu berusaha untuk menyampaikan pesan dan cerita yang jelas, sederhana, dan bermakna kepada audiensnya, baik melalui podcast, buku, atau media sosial. Ia mengatakan bahwa ia tidak pernah membosankan, membingungkan, atau menyesatkan audiensnya, tetapi selalu menarik, menginspirasi, dan mempengaruhi mereka.
Ia menjelaskan bahwa menyampaikan dengan baik adalah perilaku yang penting dan berpengaruh, yang bisa membuat kita lebih dihargai dan didengarkan oleh orang lain. Ia mengatakan bahwa menyampaikan dengan baik bisa memberi kita otoritas, reputasi, loyalitas, dan pengaruh. Ia juga mengatakan bahwa menyampaikan dengan baik bisa membuat kita lebih percaya diri, berani, dan proaktif.
Ia memberikan beberapa tips untuk menyampaikan dengan baik, seperti:
- Mengetahui dan memahami audiens kita, yaitu orang-orang yang ingin atau perlu kita sampaikan pesan atau cerita kita, dan mengadaptasi gaya, bahasa, dan konten kita sesuai dengan karakter, kebutuhan, dan harapan mereka.
- Menentukan tujuan dan pesan utama yang ingin kita sampaikan, dan tidak menyampaikan hal-hal yang tidak relevan, tidak penting, atau tidak bermakna.
- Menggunakan cara yang tepat dan efektif untuk menyampaikan pesan atau cerita kita, seperti suara, tulisan, gambar, video, atau presentasi, dan tidak menggunakan cara yang salah, sulit, atau berbahaya.
- Menggunakan teknik yang menarik dan menonjol untuk menyampaikan pesan atau cerita kita, seperti judul, pembuka, penutup, humor, metafora, atau data, dan tidak menggunakan teknik yang membosankan, biasa, atau mengejutkan.
- Menggunakan umpan balik dan evaluasi untuk menyempurnakan dan meningkatkan cara kita menyampaikan pesan atau cerita kita, dan tidak mengabaikan, menolak, atau mempertahankan cara yang tidak efektif atau merugikan.
Ia menutup bagian ini dengan mengatakan bahwa menyampaikan dengan baik adalah kunci untuk komunikasi dan persuasi, dan bahwa kita harus mempengaruhi apa yang kita sampaikan, jika kita ingin membuat perbedaan dan dampak positif pada orang lain. Ia mengutip kata-kata dari Maya Angelou, "People will forget what you said, people will forget what you did, but people will never forget how you made them feel."
Hukum 16: Anda tidak bisa menikmati apa yang tidak Anda lakukan.
Hukum ini mengajarkan kita untuk tidak hanya bekerja untuk mencari nafkah, tetapi juga untuk mencari kebahagiaan. Steven Bartlett mengatakan bahwa ia selalu berusaha untuk melakukan hal-hal yang ia sukai, dan juga menyukai hal-hal yang ia lakukan. Ia mengatakan bahwa ia tidak pernah merasa terpaksa, tertekan, atau tersiksa, tetapi selalu merasa bebas, bersemangat, dan bersyukur.
Ia menjelaskan bahwa melakukan hal-hal yang kita sukai adalah perilaku yang sehat dan menyenangkan, yang bisa memberi kita keseimbangan dan keharmonisan dalam hidup. Ia mengatakan bahwa melakukan hal-hal yang kita sukai bisa memberi kita energi, motivasi, dan inspirasi. Ia juga mengatakan bahwa melakukan hal-hal yang kita sukai bisa membuat kita lebih bahagia, lebih produktif, dan lebih sukses.
Ia memberikan beberapa tips untuk melakukan hal-hal yang kita sukai, seperti:
- Menemukan dan mengejar passion atau minat kita, dan tidak mau mengikuti atau meniru orang lain.
- Mencari dan memanfaatkan peluang, sumber daya, atau dukungan yang bisa membantu kita melakukan hal-hal yang kita sukai, dan tidak terhalang oleh hambatan, kesulitan, atau kekurangan.
- Membuat dan mengikuti jadwal atau rutinitas yang sesuai dengan gaya, kecepatan, dan preferensi kita, dan tidak terikat oleh aturan, batasan, atau tekanan.
- Menikmati dan menghargai proses dan hasil dari hal-hal yang kita lakukan, dan tidak terobsesi atau mengkhawatirkan hal-hal yang tidak kita lakukan.
- Membagi dan berbagi hal-hal yang kita lakukan dengan orang-orang yang kita cintai, dan tidak menyimpan atau menyembunyikan hal-hal yang kita lakukan.
Ia menutup bagian ini dengan mengatakan bahwa melakukan hal-hal yang kita sukai adalah kunci untuk kepuasan dan kebahagiaan, dan bahwa kita harus menikmati apa yang kita lakukan, jika kita ingin hidup dengan penuh makna dan tujuan. Ia mengutip kata-kata dari Confucius, "Choose a job you love, and you will never have to work a day in your life."
Hukum 17: Anda tidak bisa menghormati apa yang tidak Anda nilai.
Hukum ini mengajarkan kita untuk tidak hanya menghargai diri sendiri, tetapi juga menghargai orang lain, baik yang sama atau berbeda dengan kita. Steven Bartlett mengatakan bahwa ia selalu berusaha untuk menghormati dan menghargai orang-orang yang ia temui, bekerja, atau berinteraksi, baik dari segi latar belakang, kepribadian, keahlian, atau pandangan. Ia mengatakan bahwa ia tidak pernah merendahkan, menghina, atau mengejek orang lain, tetapi selalu menganggap mereka sebagai manusia yang berharga dan bermartabat.
Ia menjelaskan bahwa menghormati dan menghargai adalah perilaku yang penting dan mulia, yang bisa memberi kita hubungan dan kerjasama yang baik dengan orang lain. Ia mengatakan bahwa menghormati dan menghargai bisa memberi kita kepercayaan, simpati, dan harmoni. Ia juga mengatakan bahwa menghormati dan menghargai bisa membuat kita lebih bijaksana, toleran, dan empatik.
Ia memberikan beberapa tips untuk menghormati dan menghargai dengan baik, seperti:
- Mengetahui dan memahami orang lain, yaitu orang-orang yang berbeda atau sama dengan kita, dan mengakui dan menghargai perbedaan dan persamaan yang ada, dan tidak menilai, mengkritik, atau memaksakan diri kita kepada mereka.
- Berkomunikasi dengan cara yang sopan, hormat, dan bersahabat dengan orang lain, dan mendengarkan, memahami, dan menghormati pendapat dan perasaan mereka, dan tidak mengganggu, menyerang, atau menyakiti mereka.
- Bekerja sama dengan cara yang baik, saling mendukung, membantu, dan menghargai dengan orang lain, dan tidak bersaing, iri, atau bermusuhan dengan mereka.
- Memberikan dan menerima penghargaan, pengakuan, atau penghormatan kepada atau dari orang lain, dan tidak meremehkan, mengabaikan, atau mengklaim mereka.
- Memaafkan dan meminta maaf kepada atau dari orang lain, jika terjadi kesalahan, konflik, atau perselisihan, dan tidak membalas, menyalahkan, atau memusuhi mereka.
Ia menutup bagian ini dengan mengatakan bahwa menghormati dan menghargai adalah kunci untuk kemanusiaan dan kedamaian, dan bahwa kita harus menghormati apa yang kita nilai, jika kita ingin hidup dengan penuh kasih dan sayang dengan orang lain. Ia mengutip kata-kata dari Dalai Lama, "Love and compassion are necessities, not luxuries. Without them, humanity cannot survive."¹
Hukum 18: Anda tidak bisa membangun apa yang tidak Anda rencanakan.
Hukum ini mengajarkan kita untuk tidak hanya bermimpi atau berharap, tetapi juga untuk merencanakan dan mengeksekusi sesuatu yang kita inginkan atau butuhkan. Steven Bartlett mengatakan bahwa ia selalu berusaha untuk merencanakan dan mengeksekusi bisnis, proyek, atau tujuan yang ia miliki, dengan cara yang terstruktur, terorganisir, dan terukur. Ia mengatakan bahwa ia tidak pernah asal, acak, atau sembrono, tetapi selalu logis, sistematis, dan efektif.
Ia menjelaskan bahwa merencanakan dan mengeksekusi adalah perilaku yang penting dan efektif, yang bisa memberi kita kepastian, kontrol, dan hasil yang kita inginkan atau butuhkan. Ia mengatakan bahwa merencanakan dan mengeksekusi bisa memberi kita arah, prioritas, dan batas waktu yang jelas. Ia juga mengatakan bahwa merencanakan dan mengeksekusi bisa membuat kita lebih fokus, konsisten, dan disiplin.
Ia memberikan beberapa tips untuk merencanakan dan mengeksekusi dengan baik, seperti:
- Menetapkan tujuan dan sasaran yang jelas, spesifik, dan bermakna, dan menguraikan langkah-langkah, tugas, dan tanggung jawab yang diperlukan untuk mencapainya.
- Membuat rencana kerja yang realistis, fleksibel, dan dapat disesuaikan, dan mengalokasikan sumber daya, waktu, dan anggaran yang cukup dan tepat untuk melaksanakannya.
- Menggunakan alat dan metode yang tepat dan efisien untuk mengelola dan mengawasi rencana kerja, dan tidak menggunakan alat dan metode yang salah, sulit, atau berbahaya.
- Mengimplementasikan rencana kerja dengan cara yang profesional, berkualitas, dan bertanggung jawab, dan tidak menunda, menyerah, atau menyalahkan orang lain.
- Mengevaluasi dan menyesuaikan rencana kerja berdasarkan umpan balik, data, dan hasil yang diperoleh, dan tidak mengabaikan, menolak, atau mempertahankan rencana kerja yang tidak efektif atau merugikan.
Ia menutup bagian ini dengan mengatakan bahwa merencanakan dan mengeksekusi adalah kunci untuk penciptaan dan realisasi, dan bahwa kita harus membangun apa yang kita rencanakan, jika kita ingin mewujudkan mimpi dan harapan kita. Ia mengutip kata-kata dari Antoine de Saint-Exupéry, "A goal without a plan is just a wish."
Hukum 19: Anda tidak bisa mengelola apa yang tidak Anda ukur.
Hukum ini mengajarkan kita untuk tidak hanya bekerja keras, tetapi juga bekerja cerdas, dengan menggunakan data dan metrik untuk mengukur dan mengelola kinerja kita. Steven Bartlett mengatakan bahwa ia selalu berusaha untuk mengumpulkan, menganalisis, dan memanfaatkan data dan metrik yang relevan dan akurat untuk mengelola dan mengembangkan bisnisnya. Ia mengatakan bahwa ia tidak pernah mengandalkan intuisi, asumsi, atau opini, tetapi selalu berdasarkan fakta, bukti, dan hasil.
Ia menjelaskan bahwa mengukur dan mengelola adalah perilaku yang penting dan efektif, yang bisa memberi kita kepastian, kontrol, dan hasil yang kita inginkan atau butuhkan. Ia mengatakan bahwa mengukur dan mengelola bisa memberi kita wawasan, arahan, dan umpan balik yang kita butuhkan atau cari. Ia juga mengatakan bahwa mengukur dan mengelola bisa membuat kita lebih objektif, rasional, dan strategis.
Ia memberikan beberapa tips untuk mengukur dan mengelola dengan baik, seperti:
- Menetapkan tujuan dan sasaran yang jelas, spesifik, dan bermakna, dan mengukur kemajuan dan pencapaian kita terhadap mereka secara berkala dan konsisten.
- Memilih data dan metrik yang relevan, akurat, dan dapat dipercaya, dan menghindari data dan metrik yang tidak penting, tidak akurat, atau menyesatkan.
- Menggunakan alat dan metode yang tepat dan efisien untuk mengumpulkan, menganalisis, dan memanfaatkan data dan metrik, dan tidak menggunakan alat dan metode yang salah, sulit, atau berbahaya.
- Membuat dan mengimplementasikan rencana tindakan yang berdasarkan pada data dan metrik, dan tidak berdasarkan pada emosi, bias, atau tekanan.
- Mengevaluasi dan menyesuaikan rencana tindakan berdasarkan data dan metrik, dan tidak menolak, mengabaikan, atau mempertahankan rencana tindakan yang tidak efektif atau merugikan.
Ia menutup bagian ini dengan mengatakan bahwa mengukur dan mengelola adalah kunci untuk optimalisasi dan inovasi, dan bahwa kita harus mengelola apa yang kita ukur, jika kita ingin mencapai hasil yang maksimal dan optimal. Ia mengutip kata-kata dari Peter Drucker, "If you can't measure it, you can't improve it."¹
Hukum 20: Anda tidak bisa mengubah apa yang tidak Anda terima.
Hukum ini mengajarkan kita untuk tidak hanya mengeluh atau menyalahkan, tetapi juga untuk menerima dan mengubah sesuatu yang kita tidak suka atau tidak sesuai dengan kita. Steven Bartlett mengatakan bahwa ia selalu berusaha untuk menerima dan mengubah kenyataan, situasi, atau dirinya sendiri, dengan cara yang positif, konstruktif, dan adaptif. Ia mengatakan bahwa ia tidak pernah menolak, menghindar, atau melarikan diri, tetapi selalu menghadapi, menyesuaikan, dan memperbaiki.
Ia menjelaskan bahwa menerima dan mengubah adalah perilaku yang sehat dan bermanfaat, yang bisa memberi kita kekuatan, kebebasan, dan kesempatan. Ia mengatakan bahwa menerima dan mengubah bisa memberi kita kenyamanan, kedamaian, dan kebahagiaan. Ia juga mengatakan bahwa menerima dan mengubah bisa membuat kita lebih bijaksana, lebih baik, dan lebih sukses.
Ia memberikan beberapa tips untuk menerima dan mengubah dengan baik, seperti:
- Menyadari dan mengakui kenyataan, situasi, atau diri kita apa adanya, dan tidak menyangkal, membohongi, atau menipu diri kita sendiri.
- Memahami dan menerima alasan, penyebab, atau dampak dari kenyataan, situasi, atau diri kita, dan tidak menghakimi, menyalahkan, atau meratapi mereka.
- Menentukan dan mengejar tujuan, sasaran, atau harapan yang kita inginkan atau butuhkan, dan tidak mengorbankan atau mengompromikan mereka demi sesuatu yang murah atau cepat.
- Membuat dan mengimplementasikan rencana tindakan yang berdasarkan pada kenyataan, situasi, atau diri kita, dan tidak berdasarkan pada emosi, bias, atau tekanan.
- Mengevaluasi dan menyesuaikan rencana tindakan berdasarkan umpan balik, data, dan hasil yang diperoleh, dan tidak mengabaikan, menolak, atau mempertahankan rencana tindakan yang tidak efektif atau merugikan.
Ia menutup bagian ini dengan mengatakan bahwa menerima dan mengubah adalah kunci untuk transformasi dan evolusi, dan bahwa kita harus mengubah apa yang kita terima, jika kita ingin mencapai sesuatu yang lebih baik dan lebih sesuai dengan kita. Ia mengutip kata-kata dari Reinhold Niebuhr, "God, grant me the serenity to accept the things I cannot change, courage to change the things I can, and wisdom to know the difference."
Hukum 21: Anda tidak bisa menginspirasi apa yang tidak Anda rasakan.
Hukum ini mengajarkan kita untuk tidak hanya berbicara atau menulis, tetapi juga untuk merasakan dan mengekspresikan sesuatu yang kita ingin atau perlu sampaikan kepada orang lain. Steven Bartlett mengatakan bahwa ia selalu berusaha untuk merasakan dan mengekspresikan emosi, perasaan, atau pesan yang ia miliki, dengan cara yang jujur, otentik, dan berani. Ia mengatakan bahwa ia tidak pernah menyembunyikan, menekan, atau memalsukan emosi, perasaan, atau pesan yang ia miliki, tetapi selalu menunjukkan, membagi, dan mempengaruhi mereka.
Ia menjelaskan bahwa merasakan dan mengekspresikan adalah perilaku yang sehat dan menyenangkan, yang bisa memberi kita koneksi dan dampak yang baik dengan orang lain. Ia mengatakan bahwa merasakan dan mengekspresikan bisa memberi kita kejujuran, kepercayaan, dan keintiman. Ia juga mengatakan bahwa merasakan dan mengekspresikan bisa membuat kita lebih manusiawi, lebih berempati, dan lebih inspiratif.
Ia memberikan beberapa tips untuk merasakan dan mengekspresikan dengan baik, seperti:
- Menyadari dan mengakui emosi, perasaan, atau pesan yang kita miliki, dan tidak menyangkal, membohongi, atau menipu diri kita sendiri.
- Memahami dan menerima alasan, penyebab, atau dampak dari emosi, perasaan, atau pesan yang kita miliki, dan tidak menghakimi, menyalahkan, atau meratapi mereka.
- Menentukan dan mengejar tujuan, sasaran, atau harapan yang kita inginkan atau butuhkan, dan tidak mengorbankan atau mengompromikan mereka demi sesuatu yang murah atau cepat.
- Membuat dan mengimplementasikan rencana tindakan yang berdasarkan pada emosi, perasaan, atau pesan yang kita miliki, dan tidak berdasarkan pada emosi, bias, atau tekanan.
- Mengevaluasi dan menyesuaikan rencana tindakan berdasarkan umpan balik, data, dan hasil yang diperoleh, dan tidak mengabaikan, menolak, atau mempertahankan rencana tindakan yang tidak efektif atau merugikan.
Ia menutup bagian ini dengan mengatakan bahwa merasakan dan mengekspresikan adalah kunci untuk ekspresi dan inspirasi, dan bahwa kita harus menginspirasi apa yang kita rasakan, jika kita ingin membuat perbedaan dan dampak positif pada orang lain. Ia mengutip kata-kata dari Maya Angelou, "There is no greater agony than bearing an untold story inside you."
Hukum 22: Anda tidak bisa memberi apa yang tidak Anda miliki.
Hukum ini mengajarkan kita untuk tidak hanya peduli atau membantu orang lain, tetapi juga untuk peduli atau membantu diri sendiri. Steven Bartlett mengatakan bahwa ia selalu berusaha untuk memberi dan membantu orang-orang yang ia cintai, bekerja, atau berinteraksi, dengan cara yang tulus, murah hati, dan bermanfaat. Ia mengatakan bahwa ia tidak pernah pelit, egois, atau merugikan orang lain, tetapi selalu berbagi, berkontribusi, dan memberdayakan mereka.
Ia menjelaskan bahwa memberi dan membantu adalah perilaku yang penting dan mulia, yang bisa memberi kita kebahagiaan, kepuasan, dan makna. Ia mengatakan bahwa memberi dan membantu bisa memberi kita hubungan, kerjasama, dan pengaruh yang baik dengan orang lain. Ia juga mengatakan bahwa memberi dan membantu bisa membuat kita lebih manusiawi, lebih berempati, dan lebih inspiratif.
Ia memberikan beberapa tips untuk memberi dan membantu dengan baik, seperti:
- Mengetahui dan memahami kebutuhan, harapan, atau masalah dari orang lain, dan tidak mengabaikan, menolak, atau memaksakan diri kita kepada mereka.
- Memberikan dan membantu sesuai dengan kemampuan, sumber daya, atau waktu yang kita miliki, dan tidak memberikan atau membantu lebih atau kurang dari yang kita miliki.
- Memberikan dan membantu dengan cara yang tepat, efektif, dan bermutu, dan tidak memberikan atau membantu dengan cara yang salah, sia-sia, atau berbahaya.
- Memberikan dan membantu dengan sikap yang tulus, murah hati, dan bersahabat, dan tidak memberikan atau membantu dengan sikap yang palsu, bermaksud buruk, atau bersyarat.
- Memberikan dan membantu tanpa mengharapkan balasan, penghargaan, atau penghormatan, dan tidak memberikan atau membantu dengan tujuan untuk memanfaatkan, mengendalikan, atau mempengaruhi orang lain.
Ia menutup bagian ini dengan mengatakan bahwa memberi dan membantu adalah kunci untuk kebaikan dan kesejahteraan, dan bahwa kita harus memberi apa yang kita miliki, jika kita ingin hidup dengan penuh kasih dan sayang dengan orang lain. Ia mengutip kata-kata dari Winston Churchill, "We make a living by what we get, but we make a life by what we give."
Hukum 23: Anda tidak bisa mencintai apa yang tidak Anda kenal.
Hukum ini mengajarkan kita untuk tidak hanya mencintai diri sendiri, tetapi juga untuk mencintai orang lain, baik yang sama atau berbeda dengan kita. Steven Bartlett mengatakan bahwa ia selalu berusaha untuk mencintai dan mengenal orang-orang yang ia cintai, bekerja, atau berinteraksi, dengan cara yang mendalam, tulus, dan setia. Ia mengatakan bahwa ia tidak pernah mengabaikan, menipu, atau menyakiti orang lain, tetapi selalu memperhatikan, menghormati, dan melindungi mereka.
Ia menjelaskan bahwa mencintai dan mengenal adalah perilaku yang sehat dan menyenangkan, yang bisa memberi kita koneksi dan dampak yang baik dengan orang lain. Ia mengatakan bahwa mencintai dan mengenal bisa memberi kita keintiman, kepercayaan, dan kesetiaan. Ia juga mengatakan bahwa mencintai dan mengenal bisa membuat kita lebih manusiawi, lebih berempati, dan lebih inspiratif.
Ia memberikan beberapa tips untuk mencintai dan mengenal dengan baik, seperti:
- Menyadari dan mengakui emosi, perasaan, atau pesan yang kita miliki, dan tidak menyangkal, membohongi, atau menipu diri kita sendiri.
- Memahami dan menerima alasan, penyebab, atau dampak dari emosi, perasaan, atau pesan yang kita miliki, dan tidak menghakimi, menyalahkan, atau meratapi mereka.
- Menentukan dan mengejar tujuan, sasaran, atau harapan yang kita inginkan atau butuhkan, dan tidak mengorbankan atau mengompromikan mereka demi sesuatu yang murah atau cepat.
- Membuat dan mengimplementasikan rencana tindakan yang berdasarkan pada emosi, perasaan, atau pesan yang kita miliki, dan tidak berdasarkan pada emosi, bias, atau tekanan.
- Mengevaluasi dan menyesuaikan rencana tindakan berdasarkan umpan balik, data, dan hasil yang diperoleh, dan tidak mengabaikan, menolak, atau mempertahankan rencana tindakan yang tidak efektif atau merugikan.
Ia menutup bagian ini dengan mengatakan bahwa mencintai dan mengenal adalah kunci untuk cinta dan kasih sayang, dan bahwa kita harus mencintai apa yang kita kenal, jika kita ingin hidup dengan penuh kasih dan sayang dengan orang lain. Ia mengutip kata-kata dari Leo Tolstoy, "If you want to be happy, be."
Hukum 24: Anda tidak bisa berkembang apa yang tidak Anda evaluasi.
Hukum ini mengajarkan kita untuk tidak hanya melakukan sesuatu, tetapi juga untuk mengevaluasi dan meningkatkan sesuatu yang kita lakukan. Steven Bartlett mengatakan bahwa ia selalu berusaha untuk mengevaluasi dan meningkatkan bisnis, proyek, atau tujuan yang ia lakukan, dengan cara yang objektif, kritis, dan kreatif. Ia mengatakan bahwa ia tidak pernah puas, sombong, atau stagnan, tetapi selalu belajar, berubah, dan berkembang.
Ia menjelaskan bahwa mengevaluasi dan meningkatkan adalah perilaku yang penting dan efektif, yang bisa memberi kita keunggulan dan keuntungan dalam bisnis dan kehidupan. Ia mengatakan bahwa mengevaluasi dan meningkatkan bisa memberi kita umpan balik, solusi, dan ide-ide yang kita butuhkan atau cari. Ia juga mengatakan bahwa mengevaluasi dan meningkatkan bisa membuat kita lebih pintar, lebih baik, dan lebih sukses.
Ia memberikan beberapa tips untuk mengevaluasi dan meningkatkan dengan baik, seperti:
- Menetapkan standar dan kriteria yang jelas, spesifik, dan bermakna, dan mengevaluasi kinerja dan hasil kita terhadap mereka secara berkala dan konsisten.
- Menggunakan data dan metrik yang relevan, akurat, dan dapat dipercaya, dan menghindari data dan metrik yang tidak penting, tidak akurat, atau menyesatkan.
- Menggunakan alat dan metode yang tepat dan efisien untuk mengumpulkan, menganalisis, dan memanfaatkan data dan metrik, dan tidak menggunakan alat dan metode yang salah, sulit, atau berbahaya.
- Membuat dan mengimplementasikan rencana perbaikan yang berdasarkan pada data dan metrik, dan tidak berdasarkan pada emosi, bias, atau tekanan.
- Mengevaluasi dan menyesuaikan rencana perbaikan berdasarkan umpan balik, data, dan hasil yang diperoleh, dan tidak mengabaikan, menolak, atau mempertahankan rencana perbaikan yang tidak efektif atau merugikan.
Ia menutup bagian ini dengan mengatakan bahwa mengevaluasi dan meningkatkan adalah kunci untuk optimalisasi dan inovasi, dan bahwa kita harus berkembang apa yang kita evaluasi, jika kita ingin mencapai hasil yang maksimal dan optimal. Ia mengutip kata-kata dari John C. Maxwell, "Sometimes you win, sometimes you learn."
Hukum 25: Anda tidak bisa menghargai apa yang tidak Anda syukuri.
Hukum ini mengajarkan kita untuk tidak hanya memiliki atau mendapatkan sesuatu, tetapi juga untuk bersyukur dan menghargai sesuatu yang kita miliki atau dapatkan. Steven Bartlett mengatakan bahwa ia selalu berusaha untuk bersyukur dan menghargai hal-hal yang ia miliki, baik yang besar atau kecil, baik yang baik atau buruk. Ia mengatakan bahwa ia tidak pernah merasa kurang, iri, atau tidak puas, tetapi selalu merasa cukup, bahagia, dan bersyukur.
Ia menjelaskan bahwa bersyukur dan menghargai adalah perilaku yang sehat dan menyenangkan, yang bisa memberi kita kesejahteraan dan kebahagiaan. Ia mengatakan bahwa bersyukur dan menghargai bisa memberi kita ketenangan, kegembiraan, dan keberuntungan. Ia juga mengatakan bahwa bersyukur dan menghargai bisa membuat kita lebih positif, lebih baik, dan lebih sukses.
Ia memberikan beberapa tips untuk bersyukur dan menghargai dengan baik, seperti:
- Menyadari dan mengakui hal-hal yang kita miliki atau dapatkan, dan tidak mengabaikan, menolak, atau menipu diri kita sendiri.
- Memahami dan menerima alasan, penyebab, atau dampak dari hal-hal yang kita miliki atau dapatkan, dan tidak menghakimi, menyalahkan, atau meratapi mereka.
- Menentukan dan mengejar tujuan, sasaran, atau harapan yang kita inginkan atau butuhkan, dan tidak mengorbankan atau mengompromikan mereka demi sesuatu yang murah atau cepat.
- Membuat dan mengimplementasikan rencana tindakan yang berdasarkan pada hal-hal yang kita miliki atau dapatkan, dan tidak berdasarkan pada emosi, bias, atau tekanan.
- Mengevaluasi dan menyesuaikan rencana tindakan berdasarkan umpan balik, data, dan hasil yang diperoleh, dan tidak mengabaikan, menolak, atau mempertahankan rencana tindakan yang tidak efektif atau merugikan.
Ia menutup bagian ini dengan mengatakan bahwa bersyukur dan menghargai adalah kunci untuk kekayaan dan kebahagiaan, dan bahwa kita harus menghargai apa yang kita syukuri, jika kita ingin hidup dengan penuh makna dan tujuan. Ia mengutip kata-kata dari Oprah Winfrey, "Be thankful for what you have; you'll end up having more. If you concentrate on what you don't have, you will never, ever have enough."
Hukum 26: Anda tidak bisa memimpin apa yang tidak Anda ikuti.
Hukum ini mengajarkan kita untuk tidak hanya memberi contoh atau inspirasi kepada orang lain, tetapi juga untuk mengikuti contoh atau inspirasi dari orang lain. Steven Bartlett mengatakan bahwa ia selalu berusaha untuk memimpin dan mengikuti orang-orang yang ia hormati, kagumi, atau belajar, baik dari segi kepemimpinan, keahlian, atau pandangan. Ia mengatakan bahwa ia tidak pernah merasa superior, sombong, atau tahu segalanya, tetapi selalu merasa rendah hati, terbuka, dan belajar.
Ia menjelaskan bahwa memimpin dan mengikuti adalah perilaku yang penting dan berpengaruh, yang bisa memberi kita hubungan dan kerjasama yang baik dengan orang lain. Ia mengatakan bahwa memimpin dan mengikuti bisa memberi kita otoritas, reputasi, loyalitas, dan pengaruh. Ia juga mengatakan bahwa memimpin dan mengikuti bisa membuat kita lebih bijaksana, lebih baik, dan lebih sukses.
Ia memberikan beberapa tips untuk memimpin dan mengikuti dengan baik, seperti:
- Mengetahui dan memahami orang lain, yaitu orang-orang yang berbeda atau sama dengan kita, dan mengakui dan menghargai perbedaan dan persamaan yang ada, dan tidak menilai, mengkritik, atau memaksakan diri kita kepada mereka.
- Berkomunikasi dengan cara yang sopan, hormat, dan bersahabat dengan orang lain, dan mendengarkan, memahami, dan menghormati pendapat dan perasaan mereka, dan tidak mengganggu, menyerang, atau menyakiti mereka.
- Bekerja sama dengan cara yang baik, saling mendukung, membantu, dan menghargai dengan orang lain, dan tidak bersaing, iri, atau bermusuhan dengan mereka.
- Memberikan dan menerima penghargaan, pengakuan, atau penghormatan kepada atau dari orang lain, dan tidak meremehkan, mengabaikan, atau mengklaim mereka.
- Memaafkan dan meminta maaf kepada atau dari orang lain, jika terjadi kesalahan, konflik, atau perselisihan, dan tidak membalas, menyalahkan, atau memusuhi mereka.
Ia menutup bagian ini dengan mengatakan bahwa memimpin dan mengikuti adalah kunci untuk kepemimpinan dan pengaruh, dan bahwa kita harus memimpin apa yang kita ikuti, jika kita ingin menginspirasi dan membimbing orang lain. Ia mengutip kata-kata dari John Quincy Adams, "If your actions inspire others to dream more, learn more, do more and become more, you are a leader."¹
Hukum 27: Anda tidak bisa belajar apa yang tidak Anda praktikkan
Hukum ini mengajarkan kita untuk tidak hanya membaca atau mendengar, tetapi juga untuk mempraktikkan dan menguasai sesuatu yang kita ingin atau perlu pelajari. Steven Bartlett mengatakan bahwa ia selalu berusaha untuk mempraktikkan dan menguasai keterampilan, pengetahuan, atau pengalaman yang ia pelajari, dengan cara yang terus-menerus, tekun, dan berani. Ia mengatakan bahwa ia tidak pernah berhenti, menyerah, atau takut, tetapi selalu mencoba, belajar, dan berkembang.
Ia menjelaskan bahwa mempraktikkan dan menguasai adalah perilaku yang penting dan efektif, yang bisa memberi kita keahlian, kepercayaan, dan hasil yang kita inginkan atau butuhkan. Ia mengatakan bahwa mempraktikkan dan menguasai bisa memberi kita penguasaan, prestasi, dan penghargaan. Ia juga mengatakan bahwa mempraktikkan dan menguasai bisa membuat kita lebih pintar, lebih baik, dan lebih sukses.
Ia memberikan beberapa tips untuk mempraktikkan dan menguasai dengan baik, seperti:
- Menetapkan tujuan dan sasaran yang jelas, spesifik, dan bermakna, dan mempraktikkan keterampilan, pengetahuan, atau pengalaman yang diperlukan untuk mencapainya.
- Membuat rencana belajar yang realistis, fleksibel, dan dapat disesuaikan, dan mengalokasikan waktu, sumber daya, dan anggaran yang cukup dan tepat untuk melaksanakannya.
- Menggunakan alat dan metode yang tepat dan efisien untuk mempraktikkan dan menguasai keterampilan, pengetahuan, atau pengalaman, dan tidak menggunakan alat dan metode yang salah, sulit, atau berbahaya.
- Mempraktikkan dan menguasai keterampilan, pengetahuan, atau pengalaman dengan cara yang profesional, berkualitas, dan bertanggung jawab, dan tidak menunda, menyerah, atau menyalahkan orang lain.
- Mengevaluasi dan menyesuaikan rencana belajar berdasarkan umpan balik, data, dan hasil yang diperoleh, dan tidak mengabaikan, menolak, atau mempertahankan rencana belajar yang tidak efektif atau merugikan.
Ia menutup bagian ini dengan mengatakan bahwa mempraktikkan dan menguasai adalah kunci untuk pembelajaran dan penguasaan, dan bahwa kita harus belajar apa yang kita praktikkan, jika kita ingin menguasai sesuatu yang kita pelajari. Ia mengutip kata-kata dari Malcolm Gladwell, "Practice isn't the thing you do once you're good. It's the thing you do that makes you good."¹
Hukum 28: Anda tidak bisa mengajar apa yang tidak Anda pelajari.
Hukum ini mengajarkan kita untuk tidak hanya berbagi atau mentransfer sesuatu yang kita tahu atau bisa, tetapi juga untuk belajar dan menguasai sesuatu yang kita ingin atau perlu ajarkan kepada orang lain. Steven Bartlett mengatakan bahwa ia selalu berusaha untuk belajar dan menguasai keterampilan, pengetahuan, atau pengalaman yang ia ajarkan, dengan cara yang terus-menerus, tekun, dan berani. Ia mengatakan bahwa ia tidak pernah berhenti, menyerah, atau takut, tetapi selalu mencoba, belajar, dan berkembang.
Ia menjelaskan bahwa belajar dan menguasai adalah perilaku yang penting dan efektif, yang bisa memberi kita keahlian, kepercayaan, dan hasil yang kita inginkan atau butuhkan. Ia mengatakan bahwa belajar dan menguasai bisa memberi kita penguasaan, prestasi, dan penghargaan. Ia juga mengatakan bahwa belajar dan menguasai bisa membuat kita lebih pintar, lebih baik, dan lebih sukses.
Ia memberikan beberapa tips untuk belajar dan menguasai dengan baik, seperti:
- Menetapkan tujuan dan sasaran yang jelas, spesifik, dan bermakna, dan belajar keterampilan, pengetahuan, atau pengalaman yang diperlukan untuk mencapainya.
- Membuat rencana belajar yang realistis, fleksibel, dan dapat disesuaikan, dan mengalokasikan waktu, sumber daya, dan anggaran yang cukup dan tepat untuk melaksanakannya.
- Menggunakan alat dan metode yang tepat dan efisien untuk belajar dan menguasai keterampilan, pengetahuan, atau pengalaman, dan tidak menggunakan alat dan metode yang salah, sulit, atau berbahaya.
- Belajar dan menguasai keterampilan, pengetahuan, atau pengalaman dengan cara yang profesional, berkualitas, dan bertanggung jawab, dan tidak menunda, menyerah, atau menyalahkan orang lain.
- Mengevaluasi dan menyesuaikan rencana belajar berdasarkan umpan balik, data, dan hasil yang diperoleh, dan tidak mengabaikan, menolak, atau mempertahankan rencana belajar yang tidak efektif atau merugikan.
Ia menutup bagian ini dengan mengatakan bahwa belajar dan menguasai adalah kunci untuk pembelajaran dan penguasaan, dan bahwa kita harus mengajar apa yang kita pelajari, jika kita ingin mengajarkan sesuatu yang kita kuasai. Ia mengutip kata-kata dari Albert Einstein, "If you can't explain it simply, you don't understand it well enough."
Hukum 29: Anda tidak bisa mencipta apa yang tidak Anda bayangkan.
Hukum ke 29 dari Buku Diary of a CEO mengajarkan kita untuk tidak hanya meniru atau menyesuaikan sesuatu yang sudah ada, tetapi juga untuk membayangkan dan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Steven Bartlett mengatakan bahwa ia selalu berusaha untuk membayangkan dan menciptakan bisnis, produk, atau layanan yang inovatif, unik, dan bermanfaat. Ia mengatakan bahwa ia tidak pernah meniru, menyesuaikan, atau meniru orang lain, tetapi selalu berpikir, bereksperimen, dan mencipta.
Ia menjelaskan bahwa membayangkan dan menciptakan adalah perilaku yang penting dan efektif, yang bisa memberi kita keunggulan dan keuntungan dalam bisnis dan kehidupan. Ia mengatakan bahwa membayangkan dan menciptakan bisa memberi kita visi, misi, dan nilai yang jelas. Ia juga mengatakan bahwa membayangkan dan menciptakan bisa membuat kita lebih kreatif, lebih unik, dan lebih sukses.
Ia memberikan beberapa tips untuk membayangkan dan menciptakan dengan baik, seperti:
- Mengetahui dan memahami kebutuhan, harapan, atau masalah dari pasar, pelanggan, atau audiens, dan tidak mengabaikan, menolak, atau memaksakan diri kita kepada mereka.
- Memberikan dan mencari inspirasi, ide, atau solusi yang baru, berbeda, atau lebih baik dari yang sudah ada, dan tidak meniru, menyesuaikan, atau meniru yang sudah ada.
- Menggunakan alat dan metode yang tepat dan efisien untuk membayangkan dan menciptakan sesuatu yang baru, berbeda, atau lebih baik, dan tidak menggunakan alat dan metode yang salah, sulit, atau berbahaya.
- Membuat dan menguji prototipe, model, atau sampel dari sesuatu yang baru, berbeda, atau lebih baik, dan tidak membuat atau meluncurkan sesuatu yang belum siap, tidak berkualitas, atau berbahaya.
- Mengevaluasi dan menyesuaikan sesuatu yang baru, berbeda, atau lebih baik berdasarkan umpan balik, data, dan hasil yang diperoleh, dan tidak mengabaikan, menolak, atau mempertahankan sesuatu yang tidak efektif atau merugikan.
Ia menutup bagian ini dengan mengatakan bahwa membayangkan dan menciptakan adalah kunci untuk inovasi dan diferensiasi, dan bahwa kita harus mencipta apa yang kita bayangkan, jika kita ingin menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Ia mengutip kata-kata dari Albert Einstein, "Imagination is more important than knowledge. For knowledge is limited, whereas imagination embraces the entire world, stimulating progress, giving birth to evolution.
Hukum 30: Anda tidak bisa menikmati apa yang tidak Anda rayakan.
Hukum 30 dari Buku Diary of a CEO mengajarkan kita untuk tidak hanya mencapai atau meraih sesuatu, tetapi juga untuk merayakan dan menikmati sesuatu yang kita capai atau raih. Steven Bartlett mengatakan bahwa ia selalu berusaha untuk merayakan dan menikmati pencapaian, kesuksesan, atau momen yang ia alami, dengan cara yang bersyukur, bahagia, dan berbagi. Ia mengatakan bahwa ia tidak pernah merasa bosan, jenuh, atau tidak peduli, tetapi selalu merasa antusias, semangat, dan berharga.
Ia menjelaskan bahwa merayakan dan menikmati adalah perilaku yang sehat dan menyenangkan, yang bisa memberi kita kesejahteraan dan kebahagiaan. Ia mengatakan bahwa merayakan dan menikmati bisa memberi kita penghargaan, motivasi, dan inspirasi. Ia juga mengatakan bahwa merayakan dan menikmati bisa membuat kita lebih positif, lebih baik, dan lebih sukses.
Ia memberikan beberapa tips untuk merayakan dan menikmati dengan baik, seperti:
- Menyadari dan mengakui pencapaian, kesuksesan, atau momen yang kita alami, dan tidak mengabaikan, menolak, atau menipu diri kita sendiri.
- Memahami dan menerima alasan, penyebab, atau dampak dari pencapaian, kesuksesan, atau momen yang kita alami, dan tidak menghakimi, menyalahkan, atau meratapi mereka.
- Menentukan dan mengejar tujuan, sasaran, atau harapan yang kita inginkan atau butuhkan, dan tidak mengorbankan atau mengompromikan mereka demi sesuatu yang murah atau cepat.
- Membuat dan mengimplementasikan rencana tindakan yang berdasarkan pada pencapaian, kesuksesan, atau momen yang kita alami, dan tidak berdasarkan pada emosi, bias, atau tekanan.
- Mengevaluasi dan menyesuaikan rencana tindakan berdasarkan umpan balik, data, dan hasil yang diperoleh, dan tidak mengabaikan, menolak, atau mempertahankan rencana tindakan yang tidak efektif atau merugikan.
Ia menutup bagian ini dengan mengatakan bahwa merayakan dan menikmati adalah kunci untuk kepuasan dan kebahagiaan, dan bahwa kita harus menikmati apa yang kita rayakan, jika kita ingin hidup dengan penuh makna dan tujuan. Ia mengutip kata-kata dari Ralph Waldo Emerson, "The purpose of life is not to be happy. It is to be useful, to be honorable, to be compassionate, to have it make some difference that you have lived and lived well."
Buku ini masih memiliki banyak hukum bisnis dan kehidupan lainnya yang menarik dan bermanfaat, seperti hukum tentang kreativitas, kepercayaan diri, kegagalan, kesuksesan, kebahagiaan, dan lain-lain. Buku ini juga dilengkapi dengan contoh-contoh nyata, kutipan-kutipan inspiratif, dan latihan-latihan praktis yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Buku Diary of a CEO adalah buku yang saya rekomendasikan untuk siapa saja yang ingin belajar dari pengalaman dan pelajaran seorang CEO yang sukses, dan juga untuk siapa saja yang ingin meningkatkan kualitas hidup dan karir mereka. Buku ini adalah buku yang akan membuat Anda berpikir, bertindak, dan berubah.
Saya harap Anda menikmati ulasan buku ini. Jika Anda tertarik untuk membaca buku ini, Anda bisa mendapatkannya di Gramedia The Diary of a CEO. Jika Anda ingin mendengarkan podcast The Diary of a CEO, Anda bisa mengunjungi [sini].
Join the conversation