5 Cara Beristirahat yang Baik dan Benar, Kembali Segar Setelah Tidur
Menurut kamu apakah istirahat kamu selama ini sudah maksimal? maksimal dalam artian kalau istirahat kamu beneran seger lagi dan tidak capek. atau mungkin kamu adalah tipikal orang yang sudah istirahat seharian tapi tetap saja masih terasa capek? Jika iya, cari tahu 5 cara istirahat yang baik dan benar pada pembahasan berikut ini.
Beristirahat memang bukan hanya soal tidur. Urie dulu sering berpikir bahwa hanya dengan tidur yang cukup, saya bisa kembali bertenaga. Tapi setelah mencoba berbagai cara beristirahat, saya menyadari bahwa istirahat itu lebih kompleks dan mencakup berbagai aspek. Ada lima jenis istirahat yang perlu kita perhatikan agar bisa benar-benar merasa segar dan siap menjalani aktivitas kembali. Yuk, kita bahas satu per satu!

Nah kalau istirahatmu sudah susah dan tidak maksimal seperti itu yakinlah akhirnya kamu akan kesusahan untuk produktif sehari-hari. yang ada malah jadi makin bete, karena kamu merasa apa yang kamu lakukan sehari-hari seperti tidak maksimal, meskipun kamu merasa masih ada yang bisa kamu lakuin atau justru malah jadi stres.
Jika kamu mengalami hal itu mungkin sudah waktunya untuk kamu mengevaluasi cara istirahat kamu.
Mulailah dari :
Apakah tidurmu cukup ? atau jangan-jangan Yang kamu butuhkan bukan hanya sekedar tidur. Tapi lebih dari pada itu, karena tidak semua tidur dan tidak semua istirahat itu sama.
Lalu Apa bedanya antara tidur dan istirahat yang kita alami sehari-hari? ayo kita lihat apa bedanya.
Kamu mungkin sudah tahu kalau istirahat itu sangat penting sekali untuk menjaga produktivitas sehari-hari. Tapi sayangnya masih sedikit orang yang mengajarkan kita bagaimana caranya istirahat yang baik dan benar. atau mungkin sudah ada yang tau bagaimana caranya? saya rasa sebagian besar dari kita belum pernah di ajarkan atau dikasih tau baik saat di sekolah smp, sma, kuliah, dirumah atau dimanapun itu.
Sedikit orang yang tahu bahwa itu tidak hanya sekedar tidur loh, perlu kamu ketahui bahwa tidur itu ternyata hanya salah satu jenis dari istirahat dan secara basic tidur hanyalah mencharge kembali fisik kita, dan kebanyakan orang malah melewatkan hal penting ketika istirahat.
Contohnya gini: ketika malam setelah pulang kerja atau pulang kuliah atau pulang dari aktivitas harian kita, lalu rebahan untuk istirahat kebanyak orang pasti akan sambil lihat handphonenya dan dalam aktivitas 'lihat hp' tersebut kebanyakan dari kita akan mengkonsumsi informasi-informasi berat, seperti berita. sosmed and so on.
Mungkin maksudnya memang untuk istirahat tapi nyatanya sensorik kita tetap bekerja melihat handphone dan emosi kita tetap terbangun dengan berita-berita yang kita konsumsi atau ketika kita lihat sosmed kayak instagram dan melihat banyak hal seperti status teman, hal yang lagi viral, dan jenis postingan apapun yang membuat emosi kita tetap terbangun sehingga yang seharusnya kita santai saat itu malah jadi emosi.
Alhasil kita tetap akan merasa capek karena secara tidak sadar kita tetap mengeluarkan energi kita.
Sebagai seseorang yang sehari-harinya beraktivitas dan berinteraksi dengan orang lain tentu energi yang kita keluarkan itu tidak sebatas energi fisik saja tetapi juga butuh motivasi, emosi, dan energi dari mental juga. menurut dokter Saundra Dalton-Smith dalam sebuah kesempatan dia menjelaskan ada beberapa bentuk istirahat:
1. Istirahat Fisik
![]() |
Physical rest - istirahatkan badanmu |
Istirahat fisik adalah jenis istirahat yang paling umum dan mudah, yaitu memberi tubuhmu kesempatan untuk pulih. Tidur adalah bagian besar dari istirahat fisik ini, tapi juga termasuk hal-hal lain seperti duduk atau berbaring sejenak untuk melepaskan ketegangan otot.
Dulu saya sering merasa lelah meski sudah tidur cukup, sampai akhirnya saya menyadari bahwa saya harus memberikan tubuh waktu untuk benar-benar pulih setelah beraktivitas fisik. Cobalah untuk mengatur waktu untuk beristirahat selama beberapa menit setiap beberapa jam.
Berjalan-jalan kecil atau melakukan peregangan ringan bisa membantu melancarkan sirkulasi darah dan mengurangi rasa lelah.
2. Istirahat Mental
![]() |
Mental rest - istirahatkan mental mu |
Berbeda dengan fisik, istirahat mental berfokus pada pikiran. Pikiran kita sering kali terjebak dalam rutinitas dan pekerjaan yang memerlukan konsentrasi tinggi, yang bisa membuat kita merasa "mentally drained." Saya pernah mengalami ini saat harus menyelesaikan banyak tugas sekaligus, dan akhirnya merasa kewalahan.
Itu sebabnya saya mulai mengalokasikan waktu untuk beristirahat mental dengan berhenti sejenak dari pekerjaan dan melakukan aktivitas ringan seperti membaca buku atau mendengarkan musik.
Cobalah untuk menjauhkan diri dari tugas-tugas yang memerlukan konsentrasi penuh dan beri waktu bagi otakmu untuk bersantai. Ini membantu memulihkan energi mentalmu agar lebih fokus setelahnya.
Misalnya beberapa orang ada yang dengan cara menulis catatan harian atau jurnal, intinya untuk mengeluarkan semua beban pikiran dan mengistirahatkan otak dan mental dari pikiran-pikiran sehabis aktivitas harian.
3. Istirahat Sensorik
![]() |
Sensorik rest - istirahatkan panca indramu |
Istirahat sensorik adalah tentang memberikan istirahat pada indera kita, terutama penglihatan dan pendengaran. Dalam dunia yang serba digital ini, mata kita terus-menerus terpapar layar, dan telinga kita hampir selalu mendengar suara, baik itu musik, percakapan, atau suara latar lainnya.
Mungkin masih sedikit yang tahu bahwa sebetulnya kita juga butuh untuk mengistirahatkan indera-indera kita, misalnya mata, yang seharian melihat komputer dan handphone, telinga yang seharian mendengar segala keberisikan di kota, mulut dari banyaknya berbicara dan makan, atau sesimpel notifikasi chat yang tiba-tiba muncul dan seketika membuat kita berfikir kembali.
Cara mengistirahatkan sensorik atau panca indra kita ini bisa dibilang cukup mudah, misalnya dengan cara tutup mata dan kasih waktu ketenangan pada semua panca indra kita setelah seharian sibuk dihadapkan dengan stimulus-stimulus diatas.
4. Emotional Rest
![]() |
Emotional rest - release emosimu |
Kadang kita lelah karena terlalu banyak mengelola perasaan dan emosi—baik itu stres, kecemasan, atau beban emosional dari kehidupan pribadi. Istirahat emosional sangat penting, karena bisa mempengaruhi bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain dan menjalani kehidupan sehari-hari.
Saya belajar untuk memberi waktu bagi diri sendiri untuk meresapi perasaan, tanpa perlu terburu-buru mengatasinya. Berbicara dengan teman atau menulis jurnal sering kali membantu saya melepaskan perasaan yang tertahan. Jangan merasa buruk untuk memberi ruang bagi diri sendiri dalam menghadapi perasaan emosional. Itu bagian dari proses pemulihan.
5. Istirahat Sosial
![]() |
beristirahat dari sosial |
Walaupun kita sering merasa perlu berhubungan dengan orang lain, berinteraksi secara sosial juga bisa sangat melelahkan. Saya dulu sering merasa tertekan setelah acara sosial atau pertemuan yang panjang, padahal saya tidak terlalu banyak berbicara.
Ternyata, itu adalah tanda bahwa saya butuh istirahat sosial. Cobalah untuk memberi diri waktu untuk bersendiri jika kamu merasa kewalahan dengan interaksi sosial. Ini tidak berarti kamu menghindari teman atau keluarga, tetapi memberikan ruang bagi diri sendiri untuk pulih dan menyendiri.
Setelah itu, kamu akan merasa lebih siap untuk terlibat kembali dengan orang lain tanpa merasa lelah.
Jadi, istirahat itu bukan hanya tentang tidur atau berhenti bekerja sejenak. Ada berbagai jenis istirahat yang bisa kita lakukan untuk mengisi ulang energi fisik, mental, sensorik, emosional, dan sosial kita. Setelah mulai memperhatikan kelima jenis istirahat ini, saya merasa jauh lebih bertenaga dan lebih produktif. Cobalah untuk memperkenalkan berbagai jenis istirahat ini dalam rutinitasmu, dan rasakan perbedaannya!
Join the conversation